Menuju konten utama

Ringkasan Cerita Keong Mas dan Pesan Moralnya

Cerita rakyat Keong Mas mengandung pesan moral dan hikmah bagi pembacanya. Maka itu, sekolah kerap menjadikannya sebagai bahan pengisahan di pembelajaran.

Ringkasan Cerita Keong Mas dan Pesan Moralnya
Siswa SD Negeri Tugu Solo mewarnai lukisan bergambar cerita rakyat bertajuk Dongeng Nusantara Dalam Kreasi Warna di halaman sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2019). ANTARA FOTO/Maulana Surya/pd.

tirto.id - Keong Mas merupakan salah satu legenda cerita rakyat yang sangat populer di Indonesia. Cerita rakyat Keong Mas yang cocok sebagai pengantar tidur ini mengandung pesan moral yang kuat seperti pentingnya kesetiaan, kejujuran, dan kebaikan hati.

Dengan muatan pesan moral yang kuat serta alur cerita yang mudah dipahami, cerita Keong Mas bisa menjadi bahan pembelajaran, terutama dalam materi resensi cerita.

Siswa dapat mempraktikkan keterampilan merangkum dengan menyusun ulang alur cerita dalam bentuk ringkasan, serta menampilkan ikhtisar pesan moral dari cerita Keong Mas. Dongeng ini juga dapat menjadi bahan bacaan yang menarik untuk anak-anak karena ceritanya yang unik dan sarat akan pesan moral.

Lalu, siapa tokoh utama cerita Keong Mas? Jawaban terkait itu bisa ditemukan saat membaca resensi cerita Keong Mas. Namun, sebelum membahas hal tersebut, alangkah lebih baiknya memahami asal usul cerita rakyat Keong Mas.

Asal-Usul Cerita Rakyat Keong Mas

Keong Mas adalah salah satu cukilan dari lakon cerita panji yang sangat melekat di kalangan masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain Keong Mas, dikenal juga cerita panji lainnya, seperti Ande-ande Lumut atau Golek Kencono.

Cerita rakyat Keong Mas telah hidup sejak berabad-abad yang lalu di tanah Jawa. Meski tergolong lawas, kisahnya masih digunakan sebagai bahan bacaan di sekolah maupun pengantar tidur anak-anak.

Lantas, apa jenis cerita Keong Mas? Keong Mas termasuk jenis dongeng. Retno Winarni dalam buku Kajian Sastra Anak (2014) menjelaskan, dongeng merupakan cerita yang tidak benar terjadi atau cerita yang lahir dari khayalan pengarang. Manfaat dongeng berkaitan dengan fungsinya sebagai hiburan. Di sisi lain, terdapat pendapat yang menyatakan bahwa dongeng terinspirasi dari kebenaran, berisikan pelajaran moral, bahkan sindiran.

Lalu, apa inti dari cerita Keong Mas? Konflik utama cerita rakyat Keong Mas berkaitan dengan tokoh utama Candra Kirana yang berubah menjadi keong mas akibat guna-guna nenek sihir suruhan Galuh Ajeng.

Alur cerita rakyat Keong Mas mencakup beberapa elemen utama, yakni kutukan yang mengubah Candra Kirana menjadi seekor keong mas, pertemuan dengan nenek baik hati, perburuan oleh Raden Inu Kertapati, dan akhirnya pemecahan kutukan.

Lantas, bagaimana akhir cerita dongeng Keong Mas yang menampilkan pemecahan kutukan Candra Kirana? Temukan jawabannya dalam ringkasan cerita Keong Mas berikut.

Ringkasan Cerita Keong Mas

Cerita Keong Mas bermula dari kisah kehidupan di Kerajaan Daha, yang dipimpin oleh Raja Kertamarta. Sang Raja memiliki dua putri yang cantik dan baik hati, yaitu Dewi Galuh dan Candra Kirana.

Dikisahkan, Candra Kirana telah ditunangkan dengan Raden Inu Kertapati, putra mahkota Kerajaan Kahuripan, yang baik dan bijaksana. Namun, saudari kandung Candra Kirana, Galuh Ajeng, sangat iri kepada Candra Kirana dan menginginkan Raden Inu untuk dirinya sendiri.

Galuh Ajeng menghalalkan segala cara demi mendapatkan Raden Inu. Ia pun meminta bantuan nenek sihir agar mengutuk Candra Kirana. Akibatnya, Candra Kirana diusir dari istana.

Ketika Candra Kirana berjalan di sepanjang pantai, terlantung-lantung karena terusir dari istana, tiba-tiba nenek sihir muncul dan menjadikannya seekor keong emas.

Keong emas jelmaan Candra Kirana kemudian dibuang ke laut. Kutukan yang menimpanya dapat hilang jika keong emas bertemu dengan tunangannya.

Suatu hari, seorang nenek baik hati tengah mencari ikan di sungai. Kemudian, ia menemukan keong emas jelmaan Candra Kirana. Dia membawanya pulang dan meletakkannya di tempayan. Esok harinya, nenek itu kembali mencari ikan tetapi tak menemukan seekor pun. Saat kembali ke rumah, dia kaget melihat makanan enak yang sudah tersedia di atas meja. Kejadian serupa terulang beberapa kali.

Nenek itu akhirnya menyadari bahwa makanan itu dimasak oleh keong emas yang dia bawa dari sungai beberapa waktu sebelumnya. Keong emas tersebut berubah menjadi gadis cantik, Candra Kirana, ketika memasak, tetapi kemudian kembali ke wujud semula setelah selesai.

Sementara itu, Raden Inu Kertapati terus mencari Candra Kirana yang telah menghilang. Ia melakukannya terus-menerus, hari ke hari, dengan menyamar sebagai rakyat biasa.

Mengetahui hal itu, nenek sihir mencoba menghalangi Raden Inu dengan berubah menjadi burung gagak yang berbicara. Namun, Raden Inu tak terpengaruh oleh tipu daya ini dan terus mencari kekasihnya.

Cerita Keong Mas mengisahkan tentang cinta yang kuat dan tekad untuk menemukan kembali kekasih yang hilang. Cerita ini mengandung unsur-unsur magis berupa kutukan nenek sihir yang sekaligus menjadi bumbu misteri dalam pengisahannya. Lalu apa pesan moral dari cerita Keong Mas?

Pesan Moral dalam Legenda Keong Mas

Pesan moral dalam legenda Keong Mas berkaitan dengan watak yang melekat pada tiap karakter. Dikutip dari skripsi berjudul Analisis Nilai Karakter Dongeng dalam Buku “Bahasa Indonesia untuk SD dan MI Kelas III” SDN Pandean Lamper 05 Semarang (2016), berikut ini pesan moral cerita rakyat Keong Mas.

1. Kebenaran akan mengalahkan kebatilan atau kejahatan

Melalui kisah Keong Mas, cerita ini mengajarkan bahwa kebenaran dan kebaikan hati akhirnya akan mengatasi kejahatan dan iri hati.

2. Tidak boleh iri pada orang lain

Cerita ini menyoroti bahaya iri hati dan persaingan yang tidak sehat antara saudara. Pesan moralnya adalah untuk menghargai kebahagiaan dan kesuksesan orang lain tanpa merasa iri.

3. Kebaikan hati dan sikap tolong-menolong

Tokoh nenek dalam cerita rakyat Keong Mas dengan keikhlasan membantu keong emas. Hal itu mengingatkan kita akan pentingnya sikap kebaikan hati dan tolong-menolong dalam kehidupan.

4. Kecantikan hati lebih penting dari kecantikan fisik

Meskipun Candra Kirana diubah menjadi seekor keong emas secara fisik, Raden Inu tetap mencintainya karena kebaikannya. Hal ini mengajarkan bahwa kecantikan hati lebih berharga daripada penampilan fisik.

5. Kerja keras dan ketekunan

Candra Kirana mengalami transformasi dan mengubah dirinya kembali menjadi manusia melalui ketekunan dan kerja keras. Pesan moralnya adalah bahwa kita dapat mencapai kebahagiaan melalui usaha dan ketekunan.

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin