tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan menyatakan tak sepakat dengan pernyataan Wakilnya, Ruzhanul Ulum yang mengatakan jika poligami merupakan solusi mencegah penyakit HIV/AIDS.
"Sudah saya posting di Instagram [Tanggapan pernyataan Wagub UU]," kata Ridwan Kamil usai menghadiri acara KTT U20 di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2022).
Dalam postingan di Instagram-nya, Ridwan Kamil mengatakan "Pendapat pribadi Pak Wagub UU Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat."
Dia mengklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah melakukan sejumlah program dan agenda yang progresif untuk mendeteksi dan menangani masalah HIV/AIDS dan Infeksi menular seksual (IMS).
Pemprov Jabar melakukan skrining dini tes HIV pada populasi kunci, seperti Ibu hamil pasien TB, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di layanan maupun secara mobile.
Kemudian melakukan perluasan layanan konseling tes HIV dan layanan perawatan dukungan dan pengobatan. Lalu melakukan peningkatan kapasitas petugas Puskesmas dalam pengembangan layanan test and treat.
"Melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran Ibu hamil yang di tes HIV, sifilis dan hepatitis untuk eliminasi pada bayi lahir dari Ibu positif HIV, Sifilis dan Hepatitis," ucapnya.
Selanjutnya Pemprov Jabar melakukan pemantauan desentralisasi obat ARV di 27 Kabupaten/Kota. Melakukan pemeriksaan Viraload bagi ODHA untuk melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA.
Melakukan pertemuan terkait kolaborasi TB HIV dengan pihak terkait. "Melakukan kegiatan Pemetaan Populasi Kunci untuk mendapatkan gambaran estimasi populasi kunci," tuturnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhaul Ulum mengatakan, solusi untuk mencegah HIV/AIDS yang meningkat di Jabar adalah dengan menikah dan polgami. Sebab, kata Uu, menikah dan poligami akan menjauhkan diri dari perbuatan zina.
Menurut Uu, terbukti bahwa perzinahan membawa banyak mudarat, mulai dari penyakit kelamin menular, hingga paling parah terjangkit penyakit HIV/AIDS. Usulan itu disampaikan Uu menyusul adanya fenomena HIV/ AIDS menghebohkan masyarakat Kota Bandung.
Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung, dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, sebanyak 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT).
Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa. Untuk mencegah suami berhubungan seks dengan PSK, Uu menyarankan suami berpoligami.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri