tirto.id - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau akrab dipanggil Emil gagal maju pada Pilgub Jabar 2018 bila hanya didukung Partai Nasdem. Sebab, syarat calon yang diusung Parpol mesti 20 persen dari keseluruhan kursi di DPRD, sedangkan Nasdem yang sudah mendeklarasikan dukungan hanya memiliki 5 kursi di DPRD Jabar.
"15 kursi lain sudah disampaikan ke partai lain, menyerahkan bola karena tidak bisa ngatur, tidak bisa maksa, jadi sekarang mah bekerja sebagai Wali Kota Bandung dan sambil berkomunikasi semaksimal mungkin dan menunggu dukungan," kata Ridwan Kamil, di Bandung, Senin (20/3/2017).
Oleh karena itu, kara Ridwan Kamil, saat ini dirinya tengah membuka komunikasi dengan partai lain untuk menggenapkan dukungan agar bisa didorong sebagai calon gubernur. Dengan kata lain ia harus mencari dukungan partai untuk berkoalisi dengan Nasem. Ia juga mengaku sudah memperhitungkan konsekuensi politik dari koalisi partai dalam Pilkada.
"Kalau koalisinya bubar karena kurang kursi, pindah ke yang lain yang siap kursi, bisa saja. Dalam perjalanan itu ada dukungan yang ditarik lagi, dinamika politik itu," kata dia.
Ridwan Kamil mencontohkan dalam Pilgub DKI Jakarta terdapat salah satu calon yang digadang-gadang sudah dideklarasikan namun di akhir pendaftaran, posisi calon tersebut malah berubah menjadi wakil.
"Jadi banyak ketidakpastian, antara yang mendeklarasikan dukungan dengan pendaftaran merupakan suatu proses yang banyak dinamikanya," katanya.
Lantaran itu, Emil mengaku tidak akan memaksakan diri maju dalam Pilgub Jabar 2018 jika dalam batas waktu pendaftaran calon, tidak ada dukungan partai tambahan.
"Posisi batin saya masih berupaya (maju Pilgub) tapi tidak akan memaksakan diri kalau tidak ada dukungan. Misalkan di akhir H-1 pendaftaran ternyata dukungannya tidak genap ya sudah ambil keputusan yang paling realistis dari politik atau selesai, kan gitu," kata Emil.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH