tirto.id - Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) buka suara terkait polisi yang diduga menembak tiga warga peserta demonstrasi di Bangkal, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalteng. Berdasarkan informasi yang beredar, terdapat tiga orang yang ditembak, satu di antaranya meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Erlan Munaji menjelaskan, personel pengamanan di lokasi tidak dibekali oleh peluru tajam. Namun, ia memastikan investigasi tetap akan dilakukan untuk memperjelas informasi tersebut.
“Anggota tidak dibekali peluru tajam, hanya peluru karet dan gas air mata. Semua itu, tapi akan tetap diinvestigasi, sementara kami menuju ke sana,” kata Erlan kepada reporter Tirto, Sabtu (7/10/2023).
Menurut Erlan, situasi terakhir yang dilaporkan di lokasi memang sulit terkendali. Sejumlah massa aksi melakukan penyerangan dengan membawa senjata tajam, tombak, bahkan senjata api.
“Ada sejumlah massa yang memang membawa senjata, kami amankan,” tutur Erlan.
Erlan menambahkan, pihaknya akan mencoba menelusuri jangan sampai dalam aksi ini ada penyusupan yang terjadi. Namun, ia tidak merinci berapa orang yang ditangkap untuk dimintai keterangan tersebut.
Erlan menyebutkan, kepolisian sudah sempat mencoba memediasi kedua pihak. Kendati demikian, belum ada titik temu keduanya.
Sebagai informasi, aksi unjuk rasa oleh warga Seruyan terjadi hari ini. Mereka menuntut lahan plasma dari perusahaan sawit PT HMBP milik Grup Best Agro memenuhi kewajibannya.
Konflik tersebut sudah mulai ramai sejak 21 September 2023. Sejumlah aparat kepolisian pun berdatangan mengamankan aksi protes warga itu.
Tembakan gas air mata sudah beberapa kali diluncurkan aparat kepolisian. Bahkan, 10 mess karyawan terdampak hingga ludes dilalap api.
Akibat bentrok berkepanjangan itu, 1.220 warga mengungsi ke 29 pengungsian. Bantuan makanan, pakaian, dan obat-obatan banyak diberikan para relawan.
Kemudian, hari ini bentrok dikabarkan semakin tidak terkendali hingga tembakan dari senpi diduga milik aparat kepolisian menyasar tiga warga. Dalam video yang beredar di media sosial, tiga orang laki-laki terkena peluru, satu meninggal dunia di lokasi.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Abdul Aziz