tirto.id - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyerukan agar pendukung paslon 02 Prabowo-Sandi menggunakan pakaian serba putih saat hari pencoblosan nanti. Penggunaan pakaian putih ini juga pernah diserukan oleh Capres 01 Joko Widodo.
Namun, Jokowi mengaku tidak mempersoalkan ajakan tersebut, meskipun dirinya juga menyerukan hal yang sama. "Enggak apa-apa di sana putih, di sini putih, kan tidak apa-apa bersatu malahan," kata Jokowi di Kupang, Senin (8/4/2019).
“Berarti ke TPS putih-putih semua,wah rukun ya kan bagus,” lanjut Jokowi.
Menurut dia, Pilpres 2019 ini membutuhkan kerukunan dan persatuan. Untuk itu, ia menilai, ajakan sama-sama menggunakan baju putih itu bisa mewujudkan Pemilu yang damai.
"Kita harapkan kan kita ini rukun bersatu karena kita semuanya saudara sebangsa dan setanah air tidak usah lah di masalah kan hal-hal yang seperti itu," tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Rizieq jauh lebih dulu menyerukan penggunaan pakaian putih ketimbang pasangan Jokowi-Maruf.
"Pak Jokowi niru-niru, kalau mereka kan baru. Kalau kami kan ngomong putih itu sudah dari dulu, dari zaman baheula. Dari putihkan Jakarta, putihkan Solo, 411, 212. Yang ikut-ikutan siapa? Pak Jokowi bukan kami, dari dulu," kata Fadli usai kampanye terbuka di GBK, Jakarta, Minggu (7/7/2019).
Fadli kemudian menyindir sikap Jokowi yang awalnya identik dengan baju kotak-kotak pada Pilgub DKI 2012.
"Dulu Pak Jokowi kotak-kotak, ke mana itu kotak-kotak. Menurut saya, baju kotak-kotak itu telah mengotak-kotakkan, berhasil masyarakat Indonesia, memecah belah Indonesia, partai politik, dan memberikan rasa curiga yang luar biasa. Ke mana itu kotak-kotak?" tutur Fadli.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto