tirto.id - Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam mengkritik rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta menyiapkan pasukan siber untuk mendukung kinerja Gubernur Anies Baswedan.
"MUI seharusnya menjadi rumah bersama umat Islam Indonesia, melawan buzzer yang mendangkalkan literasi politik masyarakat, tanpa harus terjebak dalam pengkubu-kubuan kekuatan politik," ujar Khoirul dalam keterangan tertulis, Senin (22/11/2021).
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina itu khawatir saat MUI terlalu jauh dalam pusaran politik praktis akan mendegradasi semangat awal pembentukan MUI. Ia mengatakan MUI semestinya menjadi tameng dari konflik politik identitas dan menjadi sumber pencerahan untuk umat.
Khairul menyarankan bagi siapa pun yang berada di organisasi sosial kemasyarakatan Islam, apabila ingin berpolitik, sebaiknya jangan gunakan nama ormas.
"Sebagai bagian dari Islamic-based civil society, Ormas Islam harus diarahkan pada agena pembangunan civic Islam, yang berkeadaban, moderat dan mengayomi semua umat (Rahmatan Lil Alamin), sebagai fondasi kuat bagi agenda pembangunan ekonomi-politik bangsa Indonesia ke depan," tukasnya.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar mengatakan akan menyiapkan pasukan siber untuk melawan buzzer yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Munahar menilai Anies sudah bekerja keras untuk kemajuan DKI Jakarta, tetapi masih ada pihak-pihak yang menyudutkannya. Sebagai perlawanan, MUI akan memublikasikan pencapaian-pencapaian Anies di media sosial.
"Beliau ini termasuk 21 orang pahlawan dunia. Berita-berita, saya minta MUI DKI yang mengakatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," ujar Munahar dikutip dari Antara.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan