tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim program sumur resapan mampu mengendalikan banjir yang terjadi pada Selasa (4/10/2022) di jalan raya dengan kontur tanah cekung.
Anies menjelaskan jalanan dengan kontur tanah cekung berpotensi tergenang banjir saat hujan lebat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga menerjunkan sejumlah alat seperti truk pemadam kebakaran, sampai pompa mobile ke lokasi daerah cekung sebelum hujan.
"Sumur resapan itu penting untuk daerah yang cekung. Kalau daerah yang tidak cekung, air mudah mengalir. Tapi kalau di daerah yang cekung, ketika terjadi hujan dengan volume yang amat tinggi, lalu diandalkannya pompa untuk mengalirkan ke tempat lain," kata Anies di Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menuturkan sumur resapan di jalan yang cekung efektif untuk menyurutkan banjir lebih cepat.
"Terbukti di daerah yang sumur resapannya Itulah kenapa kita penting sekali menghormati ilmu pengetahuan dan melaksanakan ilmu pengetahuan. Nah ini PR kita ke depan, karena nanti bisa diteruskan," ucapnya.
Dengan tindakan tim Pemprov DKI yang bergerak cepat tersebut,
Anies mengklaim tim Pemprov DKI yang bergerak cepat membuat banjir di Jakarta cepat surut dan mengurangi titik genangan di wilayah yang terdampak banjir.
"Berarti pekerja all out untuk menyedot itu semua. Kembali lagi, Jakarta itu adalah satu kita mengalami hujan," tuturnya.
Lebih lanjut, Anies berharap publik dapat menyikapi banjir di Jakarta secara saintifik.
"Bukan semata-mata secara politik. Karena itu yang dibutuhkan untuk ini adalah program untuk sumur resapan di kawasan yang cekung," tegas dia.
Pada Selasa (4/10/2022) petang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat terjadi banjir di tujuh ruas jalan dan 16 RT di Jakarta akibat hujan deras dengan durasi cukup lama. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan banjir di Jakarta dengan ketinggian mencapai 40 cm.
Kemudian per Rabu (5/10/2022) pukul 06.00 WIB, jumlah wilayah yang terdampak berkurang menjadi 9 RT di Jakarta.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan