tirto.id - Relawan Joko Widodo (Jokowi) mengklaim ada 10 korban intimidasi yang dilakukan massa pemakai kaos #2019GantiPresiden saat Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/4/2018).
Koordinator Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer mengatakan, 10 korban dari kelompok pemakai kaos #DiaSibukKerja diintimidasi dengan berbagai cara. Ia menyebut ada korban yang dilempari telur, lontong, dan dikibas-kibaskan uang.
"Bahkan ada seorang ibu bernama Rika dari Utan Kayu dia ditarik jilbabnya. Ini ada 10 yang sudah kami konsolidasikan hari ini, mudah-mudahan 10 orang ini siap untuk melaporkan bersama," ujar Immanuel di kawasan Cikini, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Tindakan intimidatif massa berkaos #2019GantiPresiden terekam video yang diunggah ke YouTube oleh akun Jakartanicus.
Dalam rekaman itu, mereka terlihat menyoraki warga pemakai kaos #DiaSibukKerja sebagai massa bayaran. Massa juga tampak berkali-kali mengibaskan lembaran uang ke korban.
Korban pertama intimidasi di CFD adalah seorang pria berkaos #DiaSibukKerja yang berjalan sendirian. Setelah itu, seorang perempuan berkaos sama yang sedang berjalan dengan seorang anak. Ulah pemakai kaos #2019GantiPresiden sempat membuat anak tersebut menangis.
Immanuel dan kelompok Relawan Jokowi mengecam tindakan tersebut. Mereka berharap aparat penegak hukum bisa mengusut kasus intimidasi yang terjadi.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Srikandi Jokowi Mania Janny Erika menyebut bahwa anak yang menjadi korban intimidasi harus diawasi perkembangannya. Ia khawatir anak itu akan mengalami trauma atau malu.
"Kami meminta KPAI [Komisi Perlindungan Anak Indonesia] mengusut dan mengutuk tindakan tersebut, dan kami mohon bisa memantau perkembangan anak Bu Susi [korban intimidasi]. Karena persekusi atau intimidasi dampaknya negatif [...] yang paling berat anak tersebut bisa mengalami depresi," ujar Janny.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo