Menuju konten utama

Intimidasi Kelompok di CFD, Sekjen Nasdem: Ini Harus Dicegah

"Ini harus dicegah sejak dini. Tentu cegahnya tidak dengan todong senjata tapi dengan pendekatan-pendekatan preventif," kata Johnny.

Intimidasi Kelompok di CFD, Sekjen Nasdem: Ini Harus Dicegah
Car Free Day di kawasan Bundaran HI Jakarta, Minggu (14/5). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate menyayangkan peristiwa intimidasi yang terjadi saat Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu 29 April 2018 lalu. Menurutnya peristiwa intimidasi seperti itu tidak boleh diberi ruang.

"Saya kira aparat tidak boleh memberikan peluang bertumbuhnya sikap-sikap anti-sosial seperti ini. Ini harus dicegah sejak dini tentu cegahnya tidak dengan todong senjata tapi dengan pendekatan-pendekatan preventif," kata Johnny di Klender, Jakarta Timur (30/04/2018).

Johnny mengatakan, apabila intimidasi-intimidasi seperti itu dibiarkan itu justru akan menghancurkan kohesi sosial yang sudah terjalin selama ini. Menurutnya Pemilihan Presiden mestinya jadi ajang adu gagasan untuk Indonesia ke depan.

Selain itu Ia pun mengkhawatirkan jika kejadian kemarin ditunggangi kepentingan politik. Entah itu untuk pemilu atau tujuan ideologis.

"Yang terjadi kemarin itu jangan sampai jadi alat politik dari kelompok politik. Apakah itu alat politik untuk kepentingan pemilu atau ideologi [...] Aparat keamanan dan penyelenggaran pemilu harus bertindak tegas," kata Johnny.

Sementara itu Ketua Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif melihat aksi intimidasi yang dilakukan sekelompok orang berkaos #2019GantiPresiden terhadap beberapa orang Minggu kemarin justru bertentangan dengan nilai demokrasi.

"Kalau kita lihat kemarin, kan muncul juga ekspresi-ekspresi yang keluar dari jalur keadaban publik seperi melakukan tekanan teror kepada orang tertentu di jalanan," kata Yudi di Klender, Jakarta Timur (30/04/2018).

Menurutnya sah-sah saja jika masing-masing orang punya pandangan politik dan diekspresikan lewat aneka media misalnya kaos dan tagar. Namun ada batasan-batasan dalam memperjuangkan pandangan politik tersebut.

"Jadi maksud saya boleh tiap pihak punya ikon punya simbol tapi dalam memperjuangkan itu di ruang publik harus dalam di ambang batas keadaban yang tidak boleh lewat jalur kekerasan apalagi kemudian diskriminatif atau menyerang kelompok-kelompok yang sifatnya pribadi," kata Yudi.

Karena itu ia pun menyoroti partai politik. Ia mengatakan seharusnya partai politik bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk berpolitik secara beradab.

Sekelompok orang berkaos #2019GantiPresiden melakukan tindakan intimidasi terhadap beberapa orang di kawasan Car Free Day (CFD), Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, sekitar pukul 9.15, Minggu (29/4). Ini terekam dalam video yang diunggah di YouTube Jakartanicus.

Seorang videografer melihat dan mengabadikan saat kelompok tersebut merundung seorang laki-laki dan perempuan yang mengenakan kaos putih bertuliskan #diasibukkerja. Dua orang itu diasosiasikan sebagai pembela pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dituding sebagai orang-orang bayaran karena memakai kaos tersebut.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Yantina Debora