tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak mau buru-buru mengecam tindakan intimidasi yang terjadi di car free day (CFD) kawasan bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (29/4/2018). Ia mengatakan, insiden yang terekam video dan disebarkan akun Jakartanicus itu perlu dicek kembali kebenarannya.
Menurut Sandiaga, ada banyak video yang beredar mengenai kegiatan pada pagi hari itu. Nantinya, dia bakal meminta Jakarta Smart City memeriksa semua hal yang terekam di CCTV untuk memastikan aksi intimidasi di video yang viral tersebut.
"Kan sekarang sudah ada teknologinya tuh bikin video hoaks. Jadi, aku lagi minta Smart City pastikan dulu," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).
Kendati demikian, Sandiaga juga mengingatkan masyarakat untuk tak melakukan kampanye atau kegiatan politik di CFD Bundaran Hotel Indonesia. Sebab, kata dia, ketentuan itu telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).
"Pergub-nya kan udah ditandatangani Pak Basuki [Tjahaja Purnama]. Saya aja waktu pilkada nggak pernah bikin kegiatan di sana. Nggak bisa itu dan harusnya rasa mendukung satu pemilihan politik atau apapun di-channel dengankegiatan yang positif. Misalnya bersihin kali lah, tuh masih banyak," kata mengimbuhkan.
Menurut dia, CFD adalah tempat berkumpulnya warga Jakarta dari berbagai usia, latar belakang, dan kelas ekonomi. Karena itulah, kata dia, suasana guyub harus dibangun agar masyarakat dapat berkumpul tanpa merasa khawatir.
Untuk mencegah tindakan seperti yang diduga terjadi kemarin, kata Sandiaga, Pemprov akan menempatkan beberapa personel keamanan yang akan mengawasi penyelenggaraan CFD di tiap pekan.
"Nanti CFD kita tempatkan aparat di sana sekalian juga kerja sama, koordinasi sama polisi dan semua aparat dan masyarakat semua harus ikut ngingetin," tutur salah satu pendiri Saratoga Investama itu.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yuliana Ratnasari