tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, melaporkan realisasi investasi sepanjang 2023 telah melebihi target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menetapkan Rp1.400 triliun.
Dia membeberkan, pembukuan realisasi investasi sebesar Rp1.418,9 triliun atau setara dengan 101,3 persen dari target. Bahkan, jika dibandingkan dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) realisasinya menyentuh 129%.
"Target kami dari Presiden dinaikkan jadi Rp1.400 triliun, target RPJMN Rp1.099,8 triliun, dan alhamdulillah tercapai Rp1.418,9 triliun," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Secara year on year (yoy), pertumbuhan realisasi penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sebesar 13,7 persen. Sedangkan, penanaman modal dalam negeri (PMDN) tumbuh sebesar 22,1 persen.
Sayangnya, meskipun PMDN tumbuh lebih pesat, proporsi asing masih lebih tinggi. Dalam proporsinya, PMA memperoleh nilai realisasi investasi sebesar Rp744 triliun atau 52,4 persen. Sedangkan PMDN meraup nilai realisasi sebesar Rp674,9 triliun, atau setara 47,6 persen.
Lima besar negara penyumbang realisasi investasi sepanjang 2023 yang pertama adalah Singapura. Negara tetangga ini mengucurkankan dana sebesar 15,4 miliar dolar AS. Disusul China yang menyumbang 7,4 miliar dolar AS.
Kemudian juga ada Hong Kong dengan total 6,5 miliar dolar AS. Lalu, Jepang merealisasikan investasi ke Indonesia sebesar 4,6 miliar dolar AS. Kelima, Malaysia telah merealisasikan 4,1 miliar dolar AS.
Lebih lanjut, jika ditilik berdasarkan sektornya, realisasi PMA dan PMDN pada pembukuan 2023 yang pertama adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp200,3 triliun. Kedua, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp159,8 triliun.
Kemudian disusul sektor pertambangan yang meraup realisasi Rp156,5 triliun. Keempat, realisasi pada sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp115,2 triliun. Kelima, sektor industri kimia dan farmasi meraup realisasi sebeser Rp105 triliun.
Di sisi lain, Bahlil juga menjabarkan realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang tahun 2023 dengan total capain Rp375,4 triliun, atau setara 26,5% dari total realisasi investasi.
Bidang hilirisasi yang peling banyak mendapat kucuran dana adalah tambang smelter mineral, yakni sebesar Rp216,8 triliun. Disusul investasi untuk hilirisasi sektor kehutanan (Rp51,8 triliun), pertanian (Rp50,8 triliun), minyak dan gas (Rp46,3 triliun), dan baterai kendaraan listrik (Rp9,7 triliun).
Di sisi lain, imbas positif nonfinansial dari catatan realisasi investasi sepanjang 2023 adalah mampu menyerap tenaga kerja indonesia (TKI) sebanyak 1.823.543 orang.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas