tirto.id - Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin (16/10/2023) lalu mengeluarkan putusan atas enam gugatan uji materi Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), berkaitan dengan batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Dari enam gugatan itu, tiga di antaranya ditolak, dua tak diterima, dan satu diterima sebagian. Pada intinya, MK menolak untuk mengubah batas usia capres-cawapres menjadi 35 tahun dari sebelumnya 40 tahun, tetapi usia tak jadi masalah selama sudah pernah atau sedang menjadi kepala daerah.
Jika diamati dari masa ke masa, Presiden pertama RI Soekarno bisa dibilang jadi presiden termuda di Indonesia. Ia dilantik saat berusia 44 tahun lewat sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), sehari setelah Indonesia merdeka.
Namun begitu, semenjak pagelaran pilpres pertama pada 2004, di mana rakyat bisa memilih langsung presiden, usia presiden RI berturut-turut selalu di atas 50 tahun. Susilo Bambang Yudhoyono yang diangkat pada 20 Oktober 2004 kala itu berusia 55 tahun, sedangkan Jokowi menginjak usia 53 tahun saat menjabat sebagai presiden pada periode pertamanya, tanggal 20 Oktober 2014.
Lantas, bagaimana dengan tren usia para pemimpin global? Negara mana yang punya kepala pemerintahan paling muda?
Pemimpin Burkina Faso termuda?
Hasil analisis Pew Research Center terhadap 187 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan sebagian besar pemimpin dunia per Maret 2023 berada pada rentang usia 50 – 60 tahun. Lalu median atau nilai tengahnya yakni 69 tahun. Data itu dikecualikan pada negara-negara yang menganut sistem pemerintahan monarki.
Menurut Pew Research, per 24 Maret 2023, kepala pemerintahan termuda yang dapat diketahui tanggal lahir pastinya adalah Gabriel Boric dari Chili, yang berusia 37 tahun. Pemimpin Burkina Faso saat ini, yakni Ibrahim Traore, sebetulnya lebih muda dari Boric, sekira 34 – 35 tahun, tapi tanggal lahir spesifiknya tak teridentifikasi.
Traore sendiri resmi menjadi presiden transisi Burkina Faso pada 7 Oktober 2022, dua minggu setelah ia merebut kekuasaan melalui kudeta militer kedua yang dilakukan di negara tersebut sepanjang Januari – September 2022, seperti dilaporkan AP News.
Sebagai seorang kapten angkatan darat berusia 34 tahun, Traore kala itu mendapat dukungan dari ribuan warga yang banyak mengibarkan bendera Rusia. Mereka ingin Traore lebih banyak bekerja sama dengan Rusia ketimbang Prancis.
Selain Traore, Sanna Marin sebagai Perdana Menteri Finlandia dan Perdana Menteri Montenegro Dritan Abazovic juga masuk dalam jajaran pemimpin muda, keduanya berusia 37 tahun. Marin mulai menjabat tahun 2019 silam pada usianya ke-34.
Namun sosok pemimpin perempuan progresif itu lengser lantaran kalah dalam pemilu parlementer yang digelar awal April tahun ini. Terlepas dari kebijakannya yang banyak fokus pada tujuan negara kesejahteraan, Marin tak lepas dari kontroversi yang kerap dikaitkan dengan seksisme dan gaya hidup khas anak muda.
Kurang lebih setahun setelah menjabat, ia sempat dikritik karena berfoto untuk majalah gaya hidup perempuan hanya dalam balutan setelan blazer berkerah rendah tanpa dilengkapi busana dalam. Tindakan Marin dinilai tidak pantas dilakukan oleh pemimpin negara yang tengah dilanda karut-marut pandemi COVID-19.
Kembali ke persoalan usia para pemimpin global, Pew Research Center mengungkap, antara pemimpin perempuan dan laki-laki, nilai median usia pemimpin perempuan cenderung lebih muda—yakni 57 tahun, sementara pemimpin negara laki-laki 62 tahun. Posisi pemimpin perempuan tertua kini diduduki oleh Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, yang pada 24 Maret 2023 berusia 75 tahun.
Jika mengikutsertakan negara komunis yang menerapkan sistem satu partai seperti Korea Utara (Korut) dan negara dengan sistem pemerintahan monarki seperti Qatar, Kim Jong Un sebagai orang nomor satu di negaranya dan Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani sebenarnya termasuk muda saat dilantik.
Kim Jong Un mengambil alih kepemimpinan Korut saat berusia 27 tahun pasca ayahnya, Kim Jong Il meninggal pada Desember 2011. Sedangkan al-Thani berusia 33 tahun saat menggantikan ayahnya turun tahta, Juni 2013.
Negara yang “Kurang Bebas” Cenderung Punya Pemimpin Lebih Tua
Masih bersumber dari Pew Research Center, di jajaran negara yang digolongkan Freedom House sebagai negara yang “tidak bebas”, usia median kepala pemerintahannya menyentuh angka 69 tahun—per 24 Maret 2023, berbeda dengan negara-negara yang tergolong “sebagian bebas” yang hanya 61 tahun dan 58 tahun di negara-negara yang tergolong “bebas”.
Hanya Amerika Serikat (AS) dan Namibia yang terkategori bebas tapi memiliki pemimpin berusia 80-an atau lebih. Per 24 Maret 2023, Joe Biden sebagai Presiden AS berusia 80 tahun dan Presiden Namibia Hage Geingob berusia 81 tahun.
Dibanding pendahulunya, Donald Trump yang diangkat jadi Presiden AS saat berusia 70 tahun, Biden dilantik pada usianya ke-80 sehingga mencatat sejarah sebagai pemimpin tertua AS. Bahkan, bilamana Biden memenangkan masa jabatan kedua pada pemilu AS tahun depan, dia akan berusia 86 tahun saat lengser.
Fenomena semakin berumurnya pemimpin negara AS itu sejalan dengan rata-rata usia anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang juga mengalami kenaikan selama empat dekade terakhir.
Mengutip kajian Sundstrom dan Stockemer yang terbit di The Conversation, Kamis (5/1/2023), rerata usia anggota legislatif AS pada tahun 1980 masih di bawah 50 tahun, lalu melonjak hampir menyentuh level 60 tahun pada 2020.
Kendati Biden jadi Presiden tertua AS, ia bukan pemimpin tertua di dunia. Di atas Biden masih ada Presiden Kamerun, Paul Biya yang lebih sepuh, yakni berusia 90 tahun per 24 Maret tahun ini. Lalu sedikit di bawah Biden duduk Vladimir Putin yang memimpin Rusia, usianya yakni 70 tahun.
Baik Kamerun dan Rusia termasuk negara yang tidak bebas menurut klasifikasi Freedom House.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty