tirto.id - Kota Jayapura, Papua makin memanas, bahkan akses komunikasi telepon dan pesan singkat (SMS) di Kota Jayapura diblokir sejak pukul 15.30 WIT ketika massa yang berunjuk rasa mulai menuju arah Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Dari pantauan ANTARA dari Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019), setelah akses internet diblokir selama kurang lebih dua minggu, kini akses komunikasi lainnya juga tidak dapat digunakan.
Subarna, salah satu warga Jayapura kepada Antara di Jayapura, Kamis (29/8/2019), mengatakan gelisah karena tidak dapat menghubungi keluarga di rumah untuk mengecek situasi.
"Saya telepon berulang-ulang tapi tidak bisa, saya khawatir keluarga, jangan sampai masih ada yang di jalan," katanya.
Senada dengan Subarna, Markus mengatakan setelah dipulangkan lebih awal oleh kantornya, dirinya juga agak takut untuk melewati rute jalan yang dilewati oleh massa pengunjuk rasa.
"Infonya di Abepura sudah rusuh karena ada aksi pembakaran, makanya kami yang bekerja di perbankan dipulangkan lebih awal," katanya.
Berdasarkan informasi di lapangan, massa yang bergerak dengan berjalan kaki melempari setiap bangunan yang dilewati.
Sedangkan massa yang menggunakan kendaraan bermotor bergerak membawa bendera-bendera yang dikibarkan.
Aksi demonstrasi yang digelar Kamis (29/8/2019) membuat situasi kota Jayapura dan sekitarnya masih belum kondusif, serta aktivitas masyarakat lumpuh.
Dari pantauan Antara dari Jayapura, pertokoan dan perkantoran sejak pukul 12.30 WIT tampak ditutup, termasuk Mal Jayapura yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Jayapura. Di beberapa lokasi nampak massa berkelompok dan melakukan orasi seperti di Jalan Irian yang berada di pusat kota.
Massa yang berjumlah sekitar 50-an orang melakukan orasi, sedangkan aparat keamanan bersiaga di sekitarnya, dari pantauan Antara.
Beberapa sekolah nampak memulangkan siswanya sejak pukul 09.30 WIT. Aparat keamanan TNI-Polri nampak berjaga-jaga di sejumlah kawasan, sedangkan massa pendemo dilaporkan masih berjalan kaki dari sejumlah wilayah termasuk dari Sentani yang saat ini sudah berada di Waena.
Manajemen Telkomsel mengonfirmasi soal gangguan layanan telepon dan SMS ini. "Saat ini, tanggal 29 Agustus 2019, layanan telepon dan SMS Telkomsel di Papua untuk sementara mengalami gangguan," kata VP Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin lewat siaran pers yang diterima jurnalis Tirto, Kamis sore.
Namun, informasi dari Kemenkominfo menyebutkan terputusanya komunikasi di Jayapura ini bukan sengaja dilakukan melainkan karena stasiun satelit Telkomsel dirusak massa yang menghubungkan ke 313 tower pemancar sinyal. Akibatnya, jalur komunikasi lumpuh.
"Tidak ada pemutusan telekomunikasi. Dari laporan operator, kabel koneksi antar-BTS dibakar massa. Ini yang mengakibatkan jaring selular mati. Ada 313 BTS yang tidak berfungsi," kata Dirjen Aptika Kemenkominfo Semuel A. Pangerapan saat dihubungi Tirto.
====
PEMBERITAHUAN
Pukul 18.46 WIB, berita ini mengalami perubahan. Judul semula menyebut saluran telepon dan SMS diblokir. Kami memperbaharui informasi dengan menambahkan keterangan dari pihak Telkomsel. Ralat ini juga sekaligus menjadi permohonan maaf kami. Kami berharap akses komunikasi di Papua kembali normal.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH