Menuju konten utama

Rakyat Afghanistan Rayakan Nawroz, Doakan Perdamaian

Rakyat Afghanistan Rayakan Nawroz, Doakan Perdamaian

tirto.id - Di tengah pengamanan ketat dan kekhawatiran terhadap ancaman perang, rakyat Afghanistan merayakan Nawroz (Tahun Baru 1395 dalam kalender Persia) pada hari Minggu, (20/3/2016) waktu setempat, serta memanjatkan doa untuk langgengnya perdamaian di seluruh negara tersebut.

Peraayan itu diikuti oleh ribuan orang dari segala lapisan masyarakat, dan diselenggarakan di tempat suci Mazar-e-Sakhi, di Kota Mazar-e-Sharif yang terletak di bagian utara dari negara yang masih dilanda pertempuran itu, seperti dikutip oleh kantor berita Antara dari Xinhua pada hari Senin pagi, (21/3/2016).

Di tempat suci itu, Kepala Eksekutif Pemerintah Afghanistan Abdullah Abdullah dan pejabat lain bersama-sama berdoa bagi berakhirnya perang dan kembalinya perdamaian abadi di tanah air mereka.

"Saya mengucapkan selamat kepada rakyat saat Tahun Baru ini dan berdoa semoga Tahun 1395 akan menjadi tahun perdamaian, persatuan dan kemakmuran di Afghanistan," kata Abdullah di dalam sambutannya kepada hadirin.

Nawroz adalah hari libur umum. Rakyat Afghanistan di seluruh negeri tersebut merayakan hari itu dengan menyelenggarakan pertemuan, pembacaan ayat suci Al-Quran, menanam pohon dan menggelar program hiburan termasuk konser, gulat dan olah raga nasional Buzkashi (mengambil kambing).

Sementara itu, saluran televisi dan radio pemerintah serta swasta juga menyiarkan bermacam program hiburan, termasuk pertunjukan, musik dan pagelaran film untuk memperingati Nawroz.

Tidak hanya di Afghanistan, Nawroz dirayakan di negara yang berbahasa Persia termasuk Iran, Tajikistan dan juga beberapa bagian Pakistan.

Tahun lalu, Tahun 1394, adalah tahun tantangan bagi Afghanistan, sebab kerusuhan di negara itu mengalami peningkatan yang cukup tajam, sementara keamanan dan ekonomi terus merosot.

Untuk menyelamatkan diri dari ketidakamanan, kemiskinan dan pengangguran, lebih dari 250.000 warga Afghanistan telah meninggalkan negeri tersebut dengan harapan bisa menetap di negara Eropa selama setahun terakhir, menurut Kementerian Afghsnistan bagi Urusan Pengungsi dan Pemulangan.

Ketika berbicara kepada hadirin di Kota Mazar-e-Sharif, Afghanistan Utara, Gubernur Provinsi Balkh Atta Mohammad Noor meramalkan pertempuran lain akan terjadi dan memperingatkan bahwa Afghanistan akan menyaksikan konflik lain pada musim semi tahun ini.

Namun, Noor menyatakan, "Kami ingin perdamaian dan rakyat Afghanistan berdoa bagi perdamaian yang langgeng tahun in."

Meskipun telah melakukan berbagai upaya yang juga didukung oleh masyarakat internasional, Pemerintah Afghanistan telah gagal untuk mengajak Taliban ke meja perundingan dan membantu mengakhiri kerusuhan serta kekacauan di seluruh negeri itu yang terjadi dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani di dalam pesannya pada malam Nawroz berjanji bahwa pemerintahnya takkan menyia-nyiakan upaya untuk mewujudkan perdamaian, pembangunan ekonomi dan kemakmuran ke negara tersebut pada tahun ini. (ANT)

Baca juga artikel terkait ABDULLAH ABDULLAH atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara