Menuju konten utama

Quraish Shihab Sebut Cinta Tanah Air adalah Fitrah Manusia

Cinta tanah air adalah manifestasi dan dampak keimanan.

Quraish Shihab Sebut Cinta Tanah Air adalah Fitrah Manusia
Presiden Joko Widodo (kelima kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (keenam kiri) melaksanakan Salat Idul Fitri 1438 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (25/6). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air adalah fitrah atau naluri manusia kata Quraish Shihab, Khatib salat Id di masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (25/6/2017).

"Tanah air adalah ibu pertiwi yang sangat mencitai kita sehingga mempersembahkan segalanya buat kita, kita pun secara naluriah mencintainya. Itulah fitrah, naluri manusiawi, karena itu hubbu al-wathan minal iman, cinta tanah air adalah manifestasi dan dampak keimanan," kata Quraish, seperti dikutip Antara.

Quraish juga mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah anugerah Tuhan yang tidak ternilai karena sebaliknya, perpecahan dan tercabik-cabiknya masyarkat adalah bentuk siksa Allah.

"Tanah air kita terbentang dari Sabang sampai Merauke harus dibangun dan dimakmurkan serta dipelihara persatuan dan kesatuannya," tambah Quraish.

Menurut Quraish, kesatuan itu memiliki tiga arti. "Pertama, kesatuan seluruh makhluk karena semua makhluk kendati berbeda-beda namun semua diciptakan dan di bawah kendali Allah," ungkap Quraish.

Arti kedua adalah, karena semua manusia berasal dari tanah sehingga semua manusia harus dihormati kemanusiannya, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat walau mereka durhaka.

"Memang jika ada manusia yang menyebarkan teror, mencegah tegaknya keadilan, menempuh jalan yang bukan jalan kedamaian, maka kemanusiaan harus mencegahnya," jelas Quraish.

Arti ketiga adalah kesatuan bangsa meski berbeda agama, suku, kepercayaan maupun pandangan politik.

"Mereka semua bersaudara, berkedudukan sama dari kebangsaan. Kesadaran tentang kesatuan dan persatuan itulah yang mengharuskan kita duduk bersama bermusyawarah demi kemaslahanan dan itulah makna 'kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan'," tambah Quraish.

Perlu diketahui, Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta putrinya Kahiyang Ayu dan putranya Kaesang Pangarep ikut melaksanakan salat Id di masjid tersebut.

Bersama Presiden dan keluarga, hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan istri Happy Farida, serta para menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga negara, dan duta besar negara sahabat.

Baca juga artikel terkait SHALAT IDUL FITRI atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora