Setya Novanto termasuk tiga "politikus busuk" di NTT pada pemilu 2014. Setnov memiliki jaringan luas, dari pedagang eceran sampai pejabat pemerintahan.
Melchias Marcus Mekeng mengklaim keterangan Setya Novanto mengenai keterlibatan Ketua Fraksi Golkar itu di kasus korupsi e-KTP hanya bualan dan tanpa bukti.
Jika penyidik KPK mengkonfrontasikan keterangan Setya Novanto dan Made Oka tentang informasi aliran dana e-KTP ke Puan dan Pramono, pihak penasihat hukum eks Ketua DPR itu menyatakan kliennya sudah siap.
Dalam sidang kasus menghalangi pendidikan KPK dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo, dokter Alia memberikan keterangan bahwa permintaan Bimanesh untuk menyiapkan kamar bagi Setnov tidak dilaporkan ke Dirut RS.
Presiden Jokowi mempersilahkan KPK memeriksa Puan Maharani dan Agung Pramono yang oleh Setya Novanto disebut telah menerima uang aliran dana kaus proyek e-KTP.