Indeks Ruu Permusikan

"Pasal ini membuka peluang bagi siapa saja untuk membungkam karya musik yang tidak mereka sukai," kata Giring. 

RUU Permusikan dibicarakan di mana-mana. Petisinya ditandatangani ratusan ribu akun. Ini adalah hasil konsolidasi ratusan musisi. 

Tujuan naskah akademik satunya untuk meningkatkan kesejahteraan para musisi dan pemusik, namun justru yang ada akan membuat penyensoran proses kreasi musik itu sendiri.

Di Inggris Raya, Singapura, Jepang, dan AS, undang-undang musik tak mengatur harkat martabat dan penistaan agama.

Danilla Riyadi mewakili Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan membuat petisi di Change.org. Terdapat 19 pasal yang dianggap bermasalah dalam RUU Permusikan.

Namun, kata Anang, ada beberapa pasal di RUU Permusikan yang dinilai bagus sehingga tak bisa seluruhnya dibatalkan.

Petisi Tolak RUU Permusikan telah ditandatangani lebih dari 50 ribu orang, padahal baru dibuat kemarin (3/2/2019).

"Kalau saya bikin lagu putus cinta, dia kesel sama saya dan punya sebuah kekuatan, ya saya bisa dipenjarakan," kata Armand. 

Dari Rara Sekar, Jerinx SID, hingga Efek Rumah Kaca (ERK) yang tergabung dalam Koalisi Nasional 260 musisi menolak RUU Permusikan yang akan dibahas DPR-RI bersama Pemerintah.

Rara Sekar, Jason Ranti, hingga Efek Rumah Kaca menolak RUU Permusikan karena dinilai berpotensi menghambat perkembangan musik independen

RUU Permusikan menyimpan banyak masalah fundamental yang membatasi, menghambat perkembangan proses kreasi dan justru merepresi para pekerja musik.

RUU Permusikan menuai kritik dari sebagian musisi karena mengandung "pasal karet" dan juga hal-hal "absurd" sebab mengatur soal uji kompetensi musisi.

Penanggung Jawab Tim Kerja Penyusunan Naskah Akademik RUU Permusikan, Inosentius Syamsul, memberi penjelasan terkait pasal 5 yang banyak memuat larangan dan dinilai rentan mengkriminalisasi musisi.

Fadli Zon mempertanyakan ketentuan uji kompetensi musisi dalam RUU Permusikan. Menurut Fadli, setiap orang bisa menjadi musikus tanpa harus mengikuti uji kompetensi.

Vokalis band Efek Rumah Kaca Cholil Mahmud mengatakan sejumlah aturan yang terdapat dalam draf RUU Permusikan sudah termaktub dalam regulasi lain.

Menurut tim penyusun naskah akademik RUU Permusik, wacana uji kompetensi yang ada di dalam RUU Permusikan untuk musisi sama saja dengan uji kompetensi profesi lain.

Innocentius Syamsul, penanggung jawab naskah akademik RUU Permusikan, mengatakan pasal-pasal bermasalah sangat mungkin dihapus.

Anggara menilai logika berpikir legislator yang menyusun regulasi keliru, karena jika ada UU, harus ada larangan dan sanksi.

RUU Permusikan menuai kritik dari sebagian musisi. Timja Penyusun Naskah Akademik merasa senang muncul perspektif baru.

Anang mengaku menerima segala kritikan mengingat dirinya juga merupakan seorang musisi.