Indeks Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Menkeu Sri Mulyani sebut tanpa PSBB Jawa-Bali, ekonomi justru akan memburuk karena peningkatan kasus tak terkendali.

Jokowi optimistis karena banyak investasi di tahun 2021 akan meningkatkan ekonomi Indonesia.

Ekonomi sudah suram, dan mungkin bakal semakin suram jika PSBB jilid II diterapkan awal tahun nanti.

Buruknya penanganan COVID-19, diduga biang gagalnya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020. Akibatnya, capaian itu berulang direvisi.

Pertumbuhan ekonomi diprediksi terkontraksi 2,2 persen-1,7 persen per Desember 2020.

Prediksi Airlangga ini relatif lebih rendah dari yang ia paparkan pada November 2020, yakni di kisaran kontraksi 1,6 persen sampai positif 0,6 persen.

Angka uang yang beredar di masyarakat mencapai Rp6.780,8 triliun.

Kendati BI sudah turunkan BI rate sampai 3,75 persen bulan November, hal itu tak akan mendongkrak ekonomi selama penanganan COVID-19 belum memadai.

Menko Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan tingkat kemudahan berusaha Indonesia dapat naik signifikan pada 2021.

Sri Mulyani sebut ada 2,67 juta pengangguran baru di Indonesia akibat pandemi COVID-19.

Pemerintah menargetkan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja berlaku efektif mulai kuartal I (Q1) 2021. 

Faktor penentu surplus neraca transaksi berjalan ini disumbang oleh surplus neraca perdagangan Indonesia selama 5 bulan berturut-turut hingga September.

Pemerintah optimistis Q4 kontraksi RI dapat terus mengecil melanjutkan tren perbaikan di Q3 yang sudah menyentuh kontraksi 3,49%.

Sri Mulyani sebut ekonomi Q3 yang minus 3,49% membuktikan bahwa kontraksi terparah ekonomi RI senilai 5,32% di Q2 2020 sudah berlalu.

Ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi sebesar 3,49%. Dengan demikian, Indonesia resmi mengalami resesi ekonomi.

Untuk itu, Jokowi ingin agar seluruh jajaran memberikan pesan positif jika angka pertumbuhan ekonomi tetap minus sesuai prediksi pemerintah.

Airlangga sebut jika pertumbuhan ekonomi 4,5-5% itu bisa menyiapkan lapangan kerja sekitar 2,5-3 juta, maka masih perlu 10 juta lapangan kerja baru.

Kalangan pengusaha merekomendasikan upah tahun depan bisa turun dengan alasan pandemi. Buruh menolaknya.

Pelaku usaha memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 berada di bawah target pemerintah lima persen yakni sekitar 3-4 persen.