Indeks Misbar

Untungnya ia tidak terjebak “poverty porn”, eksploitasi kemiskinan dengan over-dramatisasi.

Ini surat cinta Cuarón buat pembantu sekaligus pengasuhnya waktu kecil.

Karena kelelahan mengurus anak dan konflik akibat mengejar karier idaman itu lebih “relatable” ketimbang galau soal masa lalu sambil jalan keliling Jogja.

Sebelum tahun ini jumlah penonton bioskop meningkat sampai 50 juta, dua puluh tahun silam, ada Kuldesak yang coba menerobos rezim anti-kritik.

Bukan kisah tentang perempuan yang merampok gara-gara kebosanan atau keinginan balas dendam, tapi karena miskin.

Madeline Brewer tenggelam dalam karakter Alice alias Lola, yang cerdas, tamak, hati-hati, dan paranoia. Ia tampil amat natural.

Film komedi yang dijejali pemain stand-up tapi tidak dibekali skenario bagus.

Animasi Ralph unggul karena semua kartun dan karakter yang dirayakan budaya pop ada di petualangan mereka kali ini.

Debut sineas Jepang Shinichiro Ueda ini sukses menuntaskan rindu akan film zombie yang brilian seperti ‘Shaun of the Dead’ (2004). Karya layar lebar paling menghibur tahun ini.

Widyawati adalah kunci. Kualitas lakonnya yang bikin film ini menarik.

Film ini niatnya ingin meniru dekonstruksi Batman di trilogi The Dark Knight.

Film ini tetap memancing tawa meski di bagian yang seharusnya serius, tidak ada seram-seramnya.

Potterheads akan menontonnya dengan sangat sentimental, sementara muggle yang baru kenal Dunia Sihir bisa bingung mengikuti ceritanya.

Duo pasutri penegak Islam di negeri-negeri Barat kembali. Pertarungan mereka kali ini tentang sejauh mana batas ambisi perempuan ketika ia juga seorang istri.

Tentang gaya mendidik sang ayah yang membentuk kepribadian si anak. 

Semua klise tentang film biografi musisi ada dalam Bohemian Rhapsody.

Darah, kepala terpenggal, darah, usus terurai, darah, kaki putus, darah, muka hancur lebur akibat peluru, darah. Inilah film terbaru Timo Tjahjanto.

Apa yang bikin film A Star Is Born remake ketiga Hollywood ini istimewa?

Tengkorak adalah fiksi ilmiah yang jadi penyegar di tengah gelontoran film horor ecek-ecek atau roman picisan yang menjual rumus “asal syuting di luar negeri”.

Film biasa saja yang berusaha memotret kesenangan (dan kebodohan) anak muda yang bersenang-senang.