Indeks Misbar

Klise lama bersemi kembali: remaja sakit, jatuh cinta, lalu menyemangati pasangannya.

Film The Sacred Riana: Beginning berusaha menjual ketenaran dan misteri Riana.

Cukup menghibur bagi penggemar ‘guyon’ Jawa (Timuran), tapi tak ada drama yang kuat seperti dijanjikan.

Niatnya membangun hubungan cinta yang romantis. Namun, banyak yang berakhir dengan tragis.

Punya kekuatan super takkan menghindarkan fakta bahwa mereka tetaplah manusia. Rapuh dan rentan untuk disakiti.

Milea selayaknya Bruce Wayne dalam trilogi The Dark Knight: dibanting-banting mentalnya oleh seorang “badboy”. 

Tree, yang diperankan Jessica Rothe cukup bikin gemas, ia kembali mati untuk hidup lagi. Mati lagi, hidup lagi.

Film Foxtrot Six mengisahkan perlawanan terhadap rezim otoriter dengan gaya Hollywood.

Misteri seorang pria Jepang yang terdampar di pesisir Aceh dalam visualisasi yang segar dan penokohan yang matang. Di tangan Fukuda, Serambi Mekah adalah tanah yang magis.

Kisahnya mbulet. Solusinya gampang: kabur dari kenyataan.

Uki ingin jadi bos setelah bosan jadi karyawan. Ia pikir bisa mencuci nasib lewat usaha binatunya.

Visual cukup menghibur tapi lemah di fokus cerita. Tak separah Dragonball: Evolution, Avatar: The Last Airbender, atau Death Note, tapi ditaksir akan menjadi kerugian besar pertama 20th Century Fox pada tahun ini.

Otis Milburn adalah sahabat yang dibutuhkan remaja Indonesia.

Bagaimana keunggulan fisik seseorang justru mendatangkan banyak malapetaka?

Menurut film OKB, sebaik-baiknya tempat bagi orang miskin adalah kemiskinan itu sendiri.

Kita memasuki era yang ganjil di mana beres-beres rumah jadi aktivitas yang asing sekaligus berat, sampai Kondo mampu mengkapitalisasinya lewat omong kosong “pemicu kegembiraan” dalam metode KonMari.

Lewat tap dance, mereka bermimpi keluar selamat dari perang.

Kengerian yang ditawarkan DreadOut tak beda jauh dari versi gim.

Black Mirror menunjukkan dua paham soal hidup yang berseberangan, antara "kehendak bebas" dan determinisme.