Selama pandemi, pemerintah Indonesia berusaha untuk berkonsentrasi pada dua sektor: Kesehatan & Ekonomi. Bagaimana perkembangan kedua sektor tersebut kini?
Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2019 bisa berada di atas 5 persen. Dia bilang nilainya tidak akan jauh dari prediksi Badan Kebijakan Fiskal (BKF) yang berada di kisaran Rp 5,05 persen.
Kepala BPS Suharyanto menyimpulkan inflasi pada November 2018 lebih rendah dari bulan sebelumnya sebab harga pangan relatif terkendali, meski sudah memasuki periode jelang akhir tahun.
Konsumsi masyarakat jadi penopang utama ekonomi Indonesia. Bagaimana bila pola konsumsinya mengalami perubahan? Akankah memengaruhi angka-angka indikator ekonomi?
Menkeu Sri Mulyani menyatakan isu penurunan daya beli masyarakat menjadi sorotan pemerintah. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sedang mengkaji akar kemunculan persepsi itu.
Ditjen Pajak mengklaim ada peningkatan signifikan dalam penerimaan PPN di tahun ini. Data itu membuktikan daya beli masyarakat Indonesia tidak sedang menurun.
Presiden Joko Widodo berupaya meyakinkan para pengusaha nasional anggota Kadin Indonesia bahwa iklim bisnis nasional terus membaik. Dia mengklaim daya beli masyarakat tidak terbukti menurun dan investasi juga semakin mudah.
Dua peritel modern Alfamart dan Indomaret mengalami penurunan laba seiring penambahan gerai. Apakah dua peritel ini akan bernasib sama seperti 7-Eleven?