Indeks Antraks

Antraks mungkin terjadi di perkotaan bila mobilitas atau penjualan daging tidak sesuai pengaturan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih menyelidiki penyebab penularan antraks pada manusia di Pacitan, Jawa Timur.

Pemkab Gunungkidul menyiapkan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pemberian kompensasi hewan ternak mati akibat antraks dan penyakit lainnya.

Hewan ternak yang akan masuk ke Provinsi Riau harus mendapatkan rekomendasi kesehatan dan bukan berasal dari daerah yang memiliki kasus antraks.

Pemkab Purwakarta menutup sementara Pasar Hewan Ciwareng, Pasar Hewan Citeko, Pasar Hewan Bojong, dan Pasar Hewan Wanayasa.

Kementan gerak cepat langsung melakukan penanganan penyakit zoonosis antraks yang ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Manusia dapat tertular antraks apabila terpapar melalui luka terbuka di kulit, menelan atau menghirup spora antraks.

Apa saja ciri-ciri antraks pada hewan, manusia, dan cara mencegahnya?

Apa saja gejala antraks pada manusia, apakah menular dan bisa sembuh?

Tercatat tiga kasus kematian yang dihubungkan akibat kasus antraks di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Warga yang terserang antraks berasal dari 2 kecamatan, yakni 7 warga Kecamatan Gedangsari & 5 warga Kecamatan Ponjong.

Lalu lintas hewan ternak dari dan ke Gunungkidul DIY akan dibatasi setelah wabah atraks terjadi di sana. 

Kemenkes menyebut sudah mengendalikan wabah antraks di Gunung Kidul sejak status KLB dicabut pada 6 Januari 2020.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan menjelaskan kuman antraks dari hewan yang telah mati akan tetap hidup sebagai spora bertahun-tahun lamanya.

Kemenkes mencatat sudah 27 warga di Gunungkidul yang dinyatakan positif tertular penyakit antraks.

BBVet Wates Yogyakarta menyatakan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel tanah lokasi hewan ternak yang mati mendadak di Gunungkidul positif bakteri antraks.

12 warga Gunungkidul suspect antraks mendapatkan penanganan medis dari RSUD Wonosari Gunungkidul, namun satu di antaranya meninggal dunia.

Negara menanggung kerugian sebanyak Rp2 miliar per tahun akibat antraks.

Faktor alam mendukung berkembangnya penyebaran spora bakteri antraks.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari Balai Besar Veteriner [BBV] Yogyakarta pada sampel tanah di salah satu titik matinya sapi di Gunungkidul, diketahui positif terdapat bakteri antraks.