tirto.id - Kasus antraks kembali merebak di Kelurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul.
Melansir Antara News, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Gunungkidul Sidig Hery Sukoco, pada Rabu (5/7/2023), mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah warga Kabupaten Gunungkidul yang terkonfirmasi meninggal akibat antraks ada tiga orang.
Satu orang yang meninggal tersebut, menurut Sidig Hery Sukoco, dipastikan positif antraks setelah dilakukan pemeriksaan dari laboratorium di RSUP dr. Sardjito. Sedangkan dua orang lainnya, diketahui ikut mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi antraks.
Tentang Penyakit Antraks
Penyakit antraks, menurut Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo adalah penyakit bakterial bersifat menular akut yang bisa terjadi pada manusia dan hewan.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis, dan paling sering menyerang makhluk herbivora liar, maupun yang sudah dijinakkan.
Penyakit antraks bersifat zoonosis, yang artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia, atau sebaliknya. Namun, penyakit antraks ini tidak bisa ditularkan pada sesama manusia.
Gejala Penyakit Antraks pada Sapi
Beberapa gejala penyakit antraks pada sapi sebagaimana dilansir dari Balai Besar Veteriner Wates adalah:
1. Pada awal infeksi antraks, sapi akan mengalami demam tinggi.
2. Sapi kemudian akan terlihat gelisah dan tampak tidak tenang.
3. Sapi juga akan kesulitan bernapas.
4. Sapi mengalami kejang-kejang.
5. Sapi tiba-tiba saja rebah atau terjatuh ke tanah.
6. Setelah berbagai gejala itu, sapi akan mati. Namun ada juga sapi yang mati mendadak, tanpa menunjukkan gejala apapun.
7. Adanya ekskreta, berupa darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti hidung, mulut, telinga, dan anus.
8. Pembengkakan pada daerah tertentu seperti daerah leher, dada, abdomen, dan sekitar kelamin.
9. Perut sapi tampak mengembung, kemudian nafas sapi terengah-engah, lalu mengalami kejang-kejang, hingga akhirnya mati.
Penularan Antraks Kepada Manusia
Manusia dapat tertular penyakit antraks dari hewan yang terinfeksi bakteri antraks. Manusia dapat tertular antraks apabila terpapar melalui luka terbuka di kulit, menelan atau menghirup spora antraks.
Menurut Balai Besar Veteriner Wates, lebih dari 90% kasus antraks pada manusia merupakan jenis antraks kulit.
Infeksi antraks ini terjadi lewat luka terbuka pada kulit. Infeksi lewat luka terbuka ini merupakan transmisi yang paling umum terjadi pada manusia.
Gejala Antraks pada Manusia
Gejalanya adalah:
1. Muncul ruam
2. Muncul benjolan pada kulit
3. Muncul warna kemerahan pada kulit yang disertai perih dan gatal
4. Kemudian pada bagian tengah kulit yang terinfeksi kan berwarna kehitaman
5. Di sekitar kulit yang terinfeksi biasanya akan pembengkakan kelenjar getah bening
6. Seringkali akan disertai dengan demam, tubuh menjadi lemah, mual dan muntah
Gejala infeksi antraks pada manusia yang terjadi melalui saluran pencernaan di antaranya adalah:
7. Mual
8. Muntah
9. Diare yang kadang disertai darah
Gejala infeksi antraks pada manusia yang terjadi melalui saluran pernapasan di antaranya adalah:
10. Rasa sakit atau radang pada tenggorokan
11. Sesak pada bagian dada
12. Kesulitan bernapas
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari