Menuju konten utama

PSI Ingin Kepulauan Seribu Dibuka Kembali untuk Wisata

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anthony Winza menilai sebagian besar masyarakat Kepulauan Seribu bergantung pada sektor pariwisata.

PSI Ingin Kepulauan Seribu Dibuka Kembali untuk Wisata
Wisatawan menaiki KM Purbaya dari Pulau Harapan Kepulauan Seribu tiba di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Minggu (23/5/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.

tirto.id - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mendorong pemerintah provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba pembukaan kembali Kepulauan Seribu untuk tempat wisata.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anthony Winza menilai sebagian besar masyarakat Kepulauan Seribu bergantung pada sektor pariwisata. Selain itu capaian vaksinasi di sana juga cukup tinggi, yakni sekitar 92 persen dosis pertama dan sekitar 58 persen dosis kedua.

Menurut Winza uji coba pembukaan kembali di tiga tempat wisata yang ada di Jakarta bisa menjadi acuan dibukanya kembali Kepulauan Seribu untuk wisata.

“Bupati Kepulauan Seribu juga kabarnya sudah bersurat ke Deputi Industri dan Investasi agar Kepulauan Seribu dimasukkan dalam destinasi wisata yang diikutsertakan uji coba protokol kesehatan. Ini kami dukung sepenuhnya,” kata Winza melalui keterangan tertulisnya, Selasa (21/9/2021).

Anthony menuturkan warga Kepulauan Seribu yang bergerak di bidang pariwisata juga telah mempersiapkan diri karena sudah terintegrasi dalam Kelompok Sadar Wisata yang dibantu oleh Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Bahkan saat ini masyarakat Kepulauan Seribu tengah melakukan sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety, and Environmental Sustainability).

Sementara menunggu keputusan dari Kemenparekraf, Anthony meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mempersiapkan sejumlah prosedur pelaksanaan protokol kesehatan, seperti verifikasi aplikasi PeduliLindungi, pembatasan pengunjung wisata Kepulauan Seribu dilakukan sejak pembelian tiket transportasi laut menuju Kepulauan Seribu.

“Saat ini pembatasan kapasitas masih menjadi aturan utama protokol kesehatan, jangan sampai di pulau dibatasi tapi di kapal penyebrangan tidak. Jangan nanti banyak yang terlantar tidak tertampung padahal sudah tiba di pulau,” ucapnya.

Satgas Covid-19 tingkat RT/RW pun diminta harus terus bertugas mengawasi wisatawan di Kepulauan Seribu, khususnya wisatawan yang tidak menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu, fasilitas kesehatan di Kepulauan Seribu juga perlu ditingkatkan karena Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu saat ini hanya memiliki 10 tempat tidur saja.

“Uji coba wisata harus benar-benar dijalankan dengan serius dan jangan sampai kecolongan terjadi peningkatan kasus agar ekonomi pariwisata setempat benar-benar bisa segera pulih,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KEPULAUAN SERIBU atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto