tirto.id - Kompor bisa mengubah energi saat alat masak ini dinyalakan. Lantas, perubahan energi apa yang terjadi saat kompor menyala?
Saat kompor dinyalakan, terjadi perubahan energi kimia menjadi energi panas. Proses yang tercipta ini dapat menciptakan proses pemanasan bahan makanan atau air hingga matang.
Dengan memahami proses perubahan energi pada kompor, maka proses perubahan energi yang terjadi dapat dimanfaatkan secara efektif dan lebih aman dalam pelaksanaannya.
Apa Itu Perubahan Energi pada Kompor?Ilustrasi Kompor Induksi. (FOTO/PLN)
Sebelum memahami apa itu perubahan energi pada kompor, maka perlu dipahami definisi perubahan energi.
Perubahan energi adalah proses berubahnya atau proses konversi suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya.
Energi sendiri tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Inilah yang disebut sebagai 'Hukum Kekekalan Energi'. Namun, energi dapat berubah bentuk sesuai dengan kebutuhan atau proses yang terjadi.
Lalu, bagaimanakah kompor mengubah energi dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain?
Kompor bisa mengubah energi karena kompor diisi oleh bahan bakar, apakah itu minyak tanah atau gas LPG. Energi yang diisi pada kompor itu, yaitu minyak tanah atau gas itu adalah energi kimia.
Kemudian, ketika kompor dinyalakan, pematik kompor tersebut akan memicu terjadinya perubahan energi dari energi kimia menjadi energi panas.
Lantas, bagaimanakah proses perubahan energi pada kompor gas?
Perubahan Energi pada Kompor GasMemasak di Kompor Gas. foto/istockphoto
Pada kompor gas atau kompor dengan bahan bakar gas LPG, proses perubahan energi yang terjadi adalah perubahan energi kimia menjadi energi panas.
Kompor gas menggunakan gas LPG(Liquefied Petroleum Gas) yang terbakar untuk kemudian menyalakan kompor sehingga menghasilkan nyala api atau energi panas.
LPG itulah yang menjadi sumber panas yang digunakan ketika memasak air, atau memasak bahan makanan saat menggunakan kompor gas.
Proses ini melibatkan reaksi pembakaran atau oksidasi antara gas dan oksigen di udara yang menghasilkan panas untuk memasak.
Faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi pembakaran di kompor gas di antaranya adalah:
- kualitas dan jenis gas LPG yang digunakan, apakah gas LPG yang digunakan bersih atau tidak, atau berkualitas baik atau tidak
- tekanan gas LPG tersebut, apakah tekanan gas tersebut stabil atau tidak
- regulator gas yang digunakan berkualitas atau tidak, regulator gas yang berkualitan akan memastikan aliran gas lebih stabil atau tidak
- udara yang tercampur dengan gas dalam rasio ideal
- ventilasi udara yang baik akan memastikan terjadi proses pembakaran yang ideal
- desain dan kondisi lubang api atau burner di kompor apakah baik atau tidak, desain dan kebersihan lubang api di kompor itu akan memastikan proses pembakaran lebih efektif
- perawatan dan kebersihan kompor yang dilakukan secara rutin juga akan memastikan efisiensi pembakaran pada kompor gas berjalan semakin efektif
- bila peralatan masak yang digunakan memiliki dasar rata dan bahan konduktor panas tinggi, seperti stainless steel atau aluminium, maka ini juga akan memaksimalkan penyerapan panas
Perubahan Energi pada Kompor Listrik
Pada kompor listrik, energi listrik diubah menjadi energi panas yang menghasilkan nyala api
Kompor yang dinyalakan dengan arus listrik bekerja dengan cara mengalirkan arus listrik bolak-balik melalui gulungan kawat yang berada di dalam badan kompor.
Arus listrik tersebut akan mengalir melalui elemen pemanas atau kawat tahanan seperti nichrome. Hambatan dalam kawat itulah yang menyebabkan terjadinya pemanasan. Kemudian, panas yang dihasilkan itu akan dialirkan ke alat masak yang diletakkan di atas lubang kompor.
Perlu diingat, perubahan energi pada kompor listrik berbeda dengan perubahan energi yang terjadi pada kompor gas ataupun kompor minyak tanah. Pada kompor gas, perubahan energi yang terjadi adalah perubahan energi kimia menjadi energi panas.Contoh perubahan energi listrik menjadi energi panas lainnya, selain pada kompor listrik di antaranya adalah pada setrika listrik, solder listrik, penanak nasi, atau oven listrik.
Akhirnya, bila dibandingkan, efisiensi energi pada kompor listrik dibanding kompor gas adalah kompor listrik ternyata lebih efisien secara energi dan ramah lingkungan. Namun, kompor listrik memerlukan biaya awal yang lebih tinggi. Selain itu, kompor listrik amat tergantung pada pasokan listrik di masing-masing wilayah.
Bila daerah tersebut sering sekali mengalami pemadaman listrik, dan tegangan listrik cenderung tidak stabil, maka menggunakan kompor listrik tidak disarankan. Selain karena kompor listrik membutuhkan tegangan listrik cukup tinggi, aliran listrik yang tidak stabil justru akan membuat kompor rentan rusak dan bisa berbahaya karena rentan menimbulkan korsleting listrik.
Sementara itu, kompor gas jauh jebih murah dalam hal biaya awal, serta untuk pengisian bahan bakarnya. Namun, kompor gas lebih banyak menimbulkan residu dan banyak sekali kasus ledakan gas, akibat penggunaan regulator yang kurang berkualitas sehingga menimbulkan kebocoran gas.
Demikianlah penjelasan mengenai perubahan energi yang terjadi saat kompor menyala. Dengan memahami penjabaran ini, maka pengguna bisa lebih memahami bagaimana cara kerja kompor, serta bisa lebih waspada saat menggunakan kompor, apakah itu kompor gas atau kompor listrik, saat memasak untuk kebutuhan sehari-hari.
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani