Menuju konten utama

Profil Kash Patel, Direktur Baru FBI yang Dipilih Trump

Mengenal sosok Kash Patel, Direktur FBI baru yang dipilih Trump. Simak rekam jejaknya.

Profil Kash Patel, Direktur Baru FBI yang Dipilih Trump
Mantan Kepala Staf Menteri Pertahanan Amerika Serikat Kash Patel berbicara pada kampanye Aksi Titik Balik 'Bersatu untuk Perubahan' untuk mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump di Las Vegas, Nevada, pada 24 Oktober 2024 . Presiden terpilih AS Donald Trump menominasikan Kash Patel sebagai direktur FBI pada 30 November 2024. (Photo by Patrick T. Fallon / AFP)

tirto.id -

Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mencalonkan Kash Patel untuk menjadi Direktur FBI yang baru. Siapa Patel dan bagaimana rekam jejaknya?

Trump mengumumkan pada Sabtu (30/11/2024) waktu setempat, bahwa ia menginingkan loyalisnya, Kash Patel, menjadi Direktur FBI. Jika Patel berhasil duduk di posisi pemimpin FBI, maka direktur saat ini, Christopher Wray, akan tersingkir meski masih punya sisa tugas tiga tahun sebelum pensiun dari total masa kerja 10 tahun. Alhasil Wray memiliki dua pilihan antara dipecat atau mengundurkan diri.

Patel, yang merupakan pengacara dan mantan Kepala Staf Menteri Pertahanan saat dijabat Christopher Miller tersebut, pernah menyerukan pencabutan aturan intelligence-gathering. Ia juga ingin FBI dibersihkan dari karyawan yang menolak mendukung Trump.

Adapun Christopher Wray telah ditunjuk sebagai direktur FBI pada 2017 oleh Trump. Saat terjadi pergantian presiden AS ke Joe Biden, posisinya tidak diganti. Penasihat keamanan nasionl Biden, Jake Sullivan, mengatakan pemerintahan Biden mematuhi norma lama bahwa direktur FBI mesti menjalankan masa jabatan secara penuh.

Meski demikian, ada dugaan Biro Investigasi Federal di bawah Departemen Kehakiman Amerika Serikat tersebut telah dijadikan senjata untuk melawan kaum konservatif. Dugaan ini berkembang ketika muncul dua dakwaan terpisah yang dilayangkan pada Trump. Sebagian anggota parlemen pun mendukung langkah Trump untuk melakukan perombakan besar-besaran di tubuh FBI.

Pencalonan Patel juga mendapat pertentangan dari kubu Demokrat. Senator Illinois, Dick Durbin, menyebut Patel sebagai pengikut setia tapi tidak memiliki kualifikasi.

"Senat harus menolak upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya ini untuk menjadikan FBI sebagai senjata untuk kampanye pembalasan yang telah dijanjikan Donald Trump," ujar Durbin, seperti dikutip AP News.

Sebaliknya, Senator Iowa, Chuck Grassley, justru mengatakan Wray telah gagal dalam tugas-tugas mendasar dan waktunya memetakan arah baru dalam transparansi dan akuntabilitas di FBI. Menurutnya, Patel mesti membuktikan pada Kongres jika ia akan melakukan reformasi dan memulihkan kepercayaan publik pada lembaga tersebut.

Profil Kash Patel

Nama lengkap Kash Patel adalah Kashyap Pramod Vinod Patel. Ia lahir pada 25 Februari 1980 di New York dari orang tua imigran yang berasal Gujarat, India.

Patel menyelesaikan studinya di jurusan hukum Pace University pada 2005 dan mendapatkan sertifikat hukum internasional dari University College London setahun sebelumnya. Ia juga merampungkan gelar sarjana bidang peradilan pidana dan sejarah di University of Richmond.

Pekerjaan awalnya adalah pengacara. Saat itu Patel masih memiliki pengalaman minimal dalam urusan pemerintahan. Ia lantas bekerja di House Intelligence Committee in Congress yang membuatnya memiliki peran penting pada penyelidikan dugaan campur tangan Rusia di pemilihan presiden AS 2016.

Sampai akhirnya, Presiden Donald Trump mengajaknya masuk ke dunia pemerintahan AS pada 2019. Sepanjang masa kepemimpinan Trump yang pertama, jabatan yang diberikan untuk patel cukup mentereng.

Jabatan yang pernah dilakoninya antara lain mengawasi divisi kontra-terorisme di Dewan Keamanan Nasional (National Security Council/NSC). Selanjutnya, Patel diangkat sebagai Kepala Staf di Departemen Pertahanan AS.

Usai Trump melepas jabatannya setelah kalah dalam Pilpres AS melawan Joe Biden, Patel merilis Fight with Kash. Organisasi ini mendanai gugatan pencemaran nama baik dan penjualan beragam produk merchandise berlogo "K$H'.

Dukungan Patel pada Trump tetap dilakukan dengan menulis buku untuk anak-anak "The Plot Against the King". Isinya menampilkan kisah King Trump diburu Hillary Clinton sebagai penjahat. Lalu, Kash hadir dalam alurnya menjadi penyihir yang berhasil menggagalkan rencana Hillary.

Kini, loyalitas Patel akan diganjar imbalan oleh Trump. Ia menjadi kandidat direktur FBI yang baru untuk menggantikan Christopher Wray .

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra