tirto.id - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mulai membuat Cina gusar. Sebabnya, pemimpin Taiwan itu dikabarkan akan transit di Houston dan San Francisco dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Latin bulan depan. Cina pun menyeru Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengizinkan Tsai Ing-wen mendarat di AS.
Seperti diberitakan Antara, Sabtu (31/12/2016), kantor kepresidenan Tsai tidak mengungkapkan apakah presiden perempuan itu akan bertemu dengan tim Presiden terpilih Donald Trump. Namun misi AS di Taiwan yakni American Institute in Taiwan (AIT) menyebutkan bahwa lawatan itu bersifat pribadi dan tidak resmi.
Sebelumnya, Trump pernah membuat marah Cina ketika dia menelepon Tsai bulan ini. Hal itu memunculkan pertanyaan soal pemerintahan Trump tidak lagi mengadopsi kebijakan "satu Cina" di mana Cina dianggap satu-satunya representasi, sedangkan Taiwan dianggap tak lebih dari bagian Cina.
Seorang penasihat tim transisi Trump mengatakan kemungkinan tidak akan ada pertemuan tingkat tinggi AS dan Taiwan di masa mendatang nanti.
Cina sangat mencurigai Tsai yang dianggapnya berusaha mendapatkan pengakuan kemerdekaan formal Taiwan yang selama ini berbentuk pemerintahan sendiri namun dianggap Cina sebagai provinsi yang tengah memberontak.
Kementerian Luar Negeri Cina kemudian meminta AS untuk tidak mengizinkan presiden Taiwan itu transit di AS dan sekaligus "tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan."
AS mengubah kebijakannya soal Cina dari semula mengakui Taiwan menjadi mengakui Cina pada 1979, dan mengakui Taiwan adalah bagian dari Cina.
Tsai akan transit di AS dalam perjalanannya ke dan dari Honduras, Nikaragua, Guatemala dan El Salvador. Dia akan meninggalkan Taiwan pada 7 Januari dan kembali ke Taiwan pada 15 Januari tahun depan.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari