tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (25/8/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 7.002 sampai dengan 7.223.
"Pola gerak IHSG masih menunjukkan potensi kenaikan terbatas," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya, Kamis (25/8/2022).
William mengatakan, selama ini IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekat, sehingga IHSG masih akan cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu mendatang.
Namun, peluang kenaikan dalam jangka panjang masih terbuka mengingat minat investor yang tercermin dari data capital inflow masih cukup besar sepanjang tahun 2022.
"Di sisi lain perkembangan kinerja emiten yang didorong oleh perbaikan perekonomian tercermin dari rilis data perekonomian yang stabil dapat turut mendongkrak kenaikan IHSG," jelasnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :
- UNVR
- BMRI
- SMGR
- ICBP
- ASII
- TLKM
- BBRI
- PWON
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun rekomendasikan KRAS Krakatau Steel Tbk dengan target price 406 - 412, entry level 390 -396, dan stop loss 386.
"Candlestick membentuk higher high dan higher low disertai volume yang tinggi mengindikasikan potensi penguatan," kata dia.
Selain KRAS, Dennies juga rekomendasikan saham milik MEDC Medco Energy Tbk. Menurutnya MEDC masih menarik dicermati dengan target price 790 - 810, entry level 720 - 740 dan stop loss 705.
"Pergerakan juga didorong rilis laporan kinerja 1H22 yang mencatatkan pertumbuhan baik," katanya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang