tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa (30/8/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 7.002 sampai dengan 7.223.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan, IHSG terlihat masih berada dalam pola pergerakan sideways dengan potensi tekanan yang masih terlihat cukup kuat. Peluang koreksi wajar masih terus dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam rentang jangka panjang.
"IHSG masih memiliki kekuatan naik atau uptrend, hal ini tentunya ditunjang juga oleh faktor kestabilan kondisi perekonomian dalam negeri yang turut menunjang perbaikan kinerja emiten," jelasnya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah :
- TBIG
- JSMR
- KLBF
- HMSP
- PWON
- CTRA
- BSDE
- UNVR
- ASRI
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun rekomendasikan KRAS Krakatau Steel Tbk dengan target price 406 - 412, entry level 390 - 396, dan stop loss 386.
"Mengalami koreksi namun masih bertahan di sekitar level support," kata dia.
Selain KRAS, Dennies juga rekomendasikan saham milik MEDC Medco Energy Tbk. Menurutnya MEDC masih menarik dicermati dengan target price 900 - 935, entry level 800 - 820 dan stop loss 785.
"Breakout resistance dengan candlestick membentuk higher high dan higher low disertai volume yang tinggi mengindikasikan potensi penguatan. Target Price/Entry Level/Stop Loss upgraded," pungkas dia.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang