Menuju konten utama

Prabowo Bakal Bertemu Airlangga Hartarto & Puan Maharani

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bakal bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

Prabowo Bakal Bertemu Airlangga Hartarto & Puan Maharani
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022). foto/Kemenko Perekonomian

tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bakal bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam (28/4/2023).

"Sedang diagendakan, saya tidak tahu jadi atau enggak," kata Muzani dikutip dari Antara, Sabtu (29/4/2023).

Tidak hanya Airlangga, Prabowo juga diagendakan akan bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Tetapi dia enggan merinci kapan pertemuan itu akan dilakukan.

"Lagi di cek waktunya. Insya Allah," ujarnya.

Sementara itu, dia menjelaskan Partai Gerindra menjalin kedekatan komunikasi dengan partai-partai politik lain. Muzani menilai wacana pembentukan koalisi besar merupakan gagasan yang baik dalam menghimpun kekuatan politik guna membangun Indonesia.

"Karena Indonesia yang besar, jumlah penduduk yang luar biasa ini harus diurus dengan kekuatan politik yang luar biasa yang besar," tuturnya.

Tetapi dia pun tidak memungkiri setiap partai politik memiliki otonominya masing-masing sehingga dibutuhkan kesabaran guna merealisasikan wacana pembentukan koalisi besar.

"Gagasan-gagasan yang besar itu kadang-kadang perlu kesabaran, perlu tempo untuk meyakinkan pimpinan parpol untuk bisa bersama-sama kita. Masalahnya, timing dan waktu yang diberikan dalam proses capres ini tidak bisa berlama-lama," jelasnya.

Meski merupakan gagasan yang baik, Muzani mengaku akan tetap realistis dan menghormati keputusan masing-masing partai politik dalam merealisasikan wacana pembentukan koalisi besar.

"Jika gagasan besar ini bisa diterima oleh semua pihak, Alhamdulillah. Tetapi jika semua partai punya cara berfikir masing-masing, kita semua menghormati," bebernya.

Dia pun berharap bergabung-nya partai politik lain dengan sekoci koalisi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) maka akan membuat kekuatan koalisi semakin baik dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Harapannya makin ada partai yang datang makin bagus. Harapannya makin bertambah, makin ada partai, makin menambah kepercayaan diri kita," ucapnya.

Sebelumnya, Selasa (18/4/2023), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebutkan bahwa Partai Golkar akan bergabung dengan KKIR yang beranggotakan PKB dan Gerindra.

"Koalisi tambahan PKB-Gerindra ini yang baru ditetapkan Golkar," ujar Cak Imin sapaan karib Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (25/4).

Ia berharap hal ini tidak akan berubah lagi, sehingga partai lainnya, seperti PAN hingga PKB dapat ikut bergabung. Adapun bergabungnya Golkar ke KKIR dinilai akan memperkuat KKIR.

Koalisi besar merupakan gagasan penggabungan dua koalisi, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KKIR gabungan parpol Gerindra dan PKB, sedangkan KIB gabungan partai Golkar, PAN, dan PPP.

Wacana koalisi besar terbuka pertama kali usai Presiden Joko Widodo bertemu para pimpinan parpol pendukung pemerintahan saat ini.

Lima pimpinan parpol dalam pertemuan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4), yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Muhammad Mardiono (PPP).

Baca juga artikel terkait PETA KOALISI PILPRES 2024

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin