tirto.id -
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, saat ini penyebab kebakaran sumur minyak milik warga di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur masih dalam penyelidikan.
Ia menambahkan, penyebab kebakaran masih belum diketahui. Ketika digali, tiba-tiba sumur mengeluarkan semburan api dan meledak.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diduga api rokok menjadi penyebab. Setyo menegaskan korban cukup banyak karena minyak merupakan salah satu komoditas yang penting di Aceh. "Jadi ramai gitu," tambahnya.
"Informasi terakhir, mengakibatkan 10 orang meninggal dunia. Luka berat ada 40," tegasnya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sampai sekarang masih belum ada tersangka yang ditetapkan oleh kepolisian. Nantinya, 40 orang yang luka akan dijadikan saksi setelah pulih secara total. Polri mengimbau agar masyarakat tidak mengambil minyak secara ilegal.
"Ini dilematis bagi pemerintah, kalau dilarang nanti dibilang pemerintah terlalu keras, padahal ini membahayakan. Ini adalah satu pembelajaran bagi masyarakat bahwa pemerintah melarang itu pasti ada alasannya karena berbahaya.
Padahal kalau namanya minyak itu,
safety nomor satu. Di situ tidak boleh ada gesekan," tegasnya lagi.
Meski bukan merupakan sumur minyak milik negara, Setyo mengatakan akan ada ahli perminyakan dari Pertamina yang datang untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Mereka ahli perminyakan. Ini sumur tua, seperti daerah Blora, Cepu, ada sumur yang ditarik oleh orang dengan tali. Supaya keluar minyaknya. Itu tidak ada izinnya, ilegal," tegasnya lagi.
Sebelumnya, sumur minyak tanpa izin tersebut adalah meledak pada Rabu (25/4/2018) sekitar pukul 02.00 WIB hari, setelah digali oleh warga.
tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo