Menuju konten utama

Polisi Panggil Manajemen PT BBE Terkait Insiden Kolam Tambang

Polisi Panggil Manajemen PT BBE Terkait Insiden Kolam Tambang

tirto.id -

Kapolres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar Handoko telah melayangkan surat panggilan kepada manajemen salah satu perusahaan tambang terkait tewasnya dua pelajar SMA di kolam bekas tambang batu bara.

"Kemarin (Kamis 24/3/2016) kami sudah melayangkan surat panggilan ke pihak perusahaan terkait tewasnya dua pelajar SMA di kolam bekas tambang batu bara," ujarnya, seperti yang dilansir Kantor Berita Antara pada Jumat, (25/3/2016) malam.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait tewasnya dua pelajar SMK Negeri 2 Samarinda di lubang bekas tambang batu bara tersebut, yakni masyarakat sekitar kolam bekas tambang serta keempat rekan korban.

"Jadi saat ini, kami tinggal melakukan pemeriksaan terhadap kepala teknik tambang PT BBE terkait keamanan dan pengamanan lubang tambang," tutur Handoko.

Handoko memberikan tenggat waktu hingga pekan depan untuk melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan pemilik lubang bekas tambang batu bara maut tersebut.

"Paling lambat pekan depan, pemeriksaan terhadap manajemen perusahaan tambang batu bara itu akan dilakukan," ujarnya.

Namun, Handoko mengaku belum bisa menyimpulkan, apakah ada pelanggaran terkait tewasnya dua pelajar di lubang bekas tambang batu bara milik PT BBE tersebut.

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada pelanggaran dan yang jelas, pengumpulkan bukti-bukti," kata Handoko.

Pada Rabu (23/3/2016) sekitar pukul 15.00 Wita, dua pelajar SMK yang tenggelam di kolam bekas tambang milik salah satu perusahaan tambang di Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.

Kedua pelajar yang tenggelam tersebut yakni, Noval Fajar (16) warga Pangeran Suryanata RT 14 Samarinda dan Diki Aditya Pratama (16) warga Jalan Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, Darmansyah menyatakan, jasad kedua pelajar tersebut berhasil ditemukan pada Rabu malam.

Jasad Naval Fajar kata Darmansyah, ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian pada Rabu malam sekitar 23.00 Wita. Sementara, jasad Diki Aditya, ditemukan sekitar 5 meter dari lokasi tenggelamnya Naval pada pukul 24.15 Wita.

"Kedua pelajar yang dinyatakan tenggelam di kolam bekas tambang itu berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi sudah dalam kondisi meninggal," kata Darmansyah. (ANT)

Baca juga artikel terkait KALIMANTAN atau tulisan lainnya