Menuju konten utama

Polisi Masih Selidiki Penyerangan Anak SD di Pulau Sabu NTT

Terjadi penyerangan terhadap anak sekolah dasar di NTT. Kasus penyerangan ini dinilai murni sebagai kriminalitas.

Polisi Masih Selidiki Penyerangan Anak SD di Pulau Sabu NTT
Ilustrasi kekerasan anak. ISTOCk

tirto.id - Sekelompok orang yang tidak dikenal, Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WITA dilaporkan telah melakukan penyerangan terhadap anak sekolah dasar (SD) Negeri I Seba, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Insiden tersebut, menyebabkan tujuh anak SD dilarikan ke Rumah Sakit Panie dan sedang menjalani perawatan intensif," kata Ketua DPRD Sabu Raujua Paulus Tuka kepada Antara di Kupang, Selasa (13/12/2016).

Menanggapi kejadian itu, Paulus Tuka mengatakan kasus penyerangan terhadap anak-anak SD di Sabu Raijua pada Selasa pagi, adalah murni kriminalitas dan polisi sedang melakukan pengejaran terhadap para tersangka pelakunya.

"Jangan kita kaitkan masalah [penyerangan] ini dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA)," kata Tuka.

Ia mengatakan sebagai pimpinan dewan pihaknya mengimbau masyarakat, terutama keluarga korban agar tidak mengaitkannya dengan penyerangan terhadap agama tertentu.

"Kita semua harus tetap tenang, dan menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian. Biarkanlah mereka bekerja untuk mengusut persoalannya sampai ke akar-akarnya," ujarnya.

Dia mengatakan semua rakyat Sabu harus tetap tenang dan menjaga kerukunan hidup antarumat beragama yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

Selain itu, masyarakat tidak boleh terpancing dengan isu-isu yang dapat merusak hubungan persaudaraan antarumat beragama di Sabu Raijua.

Kasus penyerangan, kata dia, adalah murni masalah hukum dan saat ini sedang dalam penanganan oleh aparat kepolisian.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari Komandan Rayon Militer (Danramil) Kodim 1627/Rotendao, pelaku menyerang secara membabi buta dg membawa sebilah pisau dan menyandera serta melukai leher anak SD dengan pisau yang dibawa.

Sementara itu, pelaku segera dilumpuhkan dan berhasil ditangkap. Ia kemudian segera diserahkan kepada pihak kepoisian di Sabu Raijua untuk diamankan dan dalam proses pemeriksaan. Berdasarkan informasi terakhir, pelaku telah tewas di tahanan.

Ada indikasi pelaku tidak hanya sendiri, ada dua orang lainnya masih dalam pengejaran.

Akibat penyerangan itu, delapan murid kelas V dan kelas VI SD Negeri Sabu Barat dilarikan ke rumah sakit dan sedang menjalani perawatan instensif di Rumah Sakit Panie.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Jules Abraham Abast mengatakan, dugaan sementara pelaku stres dan kemungkinan ada gangguan kejiwaan.

Dia mengatakan, pihaknya juga tetap mendalami kemungkinan ada motif lain dibalik kasus penyerangan itu.

"Sementara ini, kami lebih fokus memberikan ketenangan kepada warga agar tidak anarkis dalam menyikapi kasus ini," katanya.

Apalagi, kasus penyerangan ini sudah menyebar ke seluruh wilayah itu dan menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, kata Jules Abraham Abast.

Dia juga menghimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum untuk ditangani.

Baca juga artikel terkait PENYERANGAN DI SABU RAIJUA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari