Menuju konten utama

Polda Riau Telah Identifikasi 4 Terduga Teroris yang Serang Polisi

Polda Riau hingga kini masih memburu seorang pelaku lainnya yang melarikan diri setelah penyerangan tersebut.

Polda Riau Telah Identifikasi 4 Terduga Teroris yang Serang Polisi
Suasana di lokasi penyerangan di jalan pintu masuk Polda Riau di Pekanbaru, Riau, Rabu (16/5/2018). ANTARA FOTO/Rony Muharrman

tirto.id - Polda Riau telah mengidentifikasi empat terduga teroris yang tewas karena melakukan penyerangan di Mapolda Riau, Kota Pekanbaru pada Rabu (16/5/2018) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

"Mayat pelaku telah dilakukan pemeriksaan identifikasi oleh tim Inafis dan Dokkes [Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau]," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto di Pekanbaru, Rabu (16/5/2018) sore.

Dia merincikan jenazah pertama terduga teroris yang diidentifikasi berinisial PG, seorang laki-laki berusia 23 tahun. Pelaku merupakan warga Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

Selanjutnya AS, pria yang juga berusia 23 tahun dan tinggal di Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai. Sunarto mengatakan bahwa AS merupakan seorang mahasiswa namun dia tidak menyebut secara rinci perguruan tinggi tempat AS kuliah.

Selanjutnya SU, juga seorang laki-laki berusia 28 tahun, wiraswasta yang berdomisili di Sungai Sembilan, Kota Dumai.

"Terakhir MR, laki-laki kelahiran 3 November 1970 (48 tahun), buruh harian lepas, Bangun Sari, Kota Dumai," ujarnya.

Ia menjelaskan saat ini para jenazah terduga teroris masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

Lebih jauh, Sunarto mengatakan jajaran Polda Riau hingga kini masih memburu seorang pelaku lainnya yang melarikan diri setelah penyerangan tersebut.

Terduga teroris yang melarikan diri merupakan sopir mobil Avanza warna putih, yang masuk Mapolda Riau sebelum empat pelaku melakukan penyerangan hingga menyebabkan seorang anggota Polri meninggal dunia.

Terkait sejumlah penangkapan yang dilakukan di beberapa lokasi di Kota Pekanbaru setelah insiden penyerangan, Sunarto mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

Untuk diketahui, aksi serangan teror tersebut dilakukan para teroris dengan cara masuk menggunakan mobil jenis Avanza warna putih serta menyerang polisi menggunakan senjata samurai.

Dua polisi terluka akibat sabetan samurai dalam insiden tersebut. Sementara seorang personel lainnya meninggal dunia atas nama Ipda Auzar. Korban meninggal setelah berusaha menghentikan laju kendaraan teroris saat berusaha melakukan penyerangan.

Almarhum kini sudah dimakamkan dengan upacara militer, dan Polri untuk menghormati jasa almarhum, menaikkan pangkat Auzar menjadi Inspektur Satu Luar Biasa Anumerta.

Baca juga artikel terkait SERANGAN TEROR MAPOLDA RIAU

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra