Indeks Serangan Teror Mapolda Riau

Dua orang yang ditangkap merupakan ibu kandung dari dua penyerang. Mereka masih diperiksa polisi untuk mengetahui peran masing-masing.

Belum ada tanda-tanda serangan susulan atau korban baru pasca-insiden serangan teror di Mapolda Riau, 15 Mei lalu.

Mereka pindah karena kecewa terhadap arah gerakan yang tidak lagi fokus mendirikan negara Islam di Indonesia.

Polda Riau hingga kini masih memburu seorang pelaku lainnya yang melarikan diri setelah penyerangan tersebut.

Setyo mengatakan, kelima pelaku terkoneksi dengan Wawan Kurniawan alias Abu Afif, yang diduga sebagai pemicu kerusuhan di Mako Brimob.

Polisi menduga pelaku teror di Mapolda Riau merupakan kelompok NII, namun mereka berbaiat dengan ISIS.

"Yang saya salut dari beliau adalah, dia sering ke kantor dan kegiatan lainnya pake sepeda ontelnya tua itu."

"Dari pemeriksaan ada rangkaian kabel, ada kotak kosong. Masih didalami."

"Kami minta seluruh masyarakat Pekanbaru untuk tetap tenang dan menghindari tempat keramaian."

Polisi belum bisa memastikan apakah ada bahan peledak dalam mobil yang dikendarai penyerang Mapolda Riau.

"Saya terpaksa memutar melewati tiga jalan lain, sampai disini juga ditutup jalannya."

Setyo Wasisto menyebut, keempat pelaku penyerangan di Polda Riau ditembak karena berusaha membunuh petugas.

“Dua anggota kena tebas di leher. Satu kena tangan, satu luka ringan dari reporter TV One,” ujar Kapolda Riau Irjen Nandang.

Dengan bersenjata tajam jenis pedang samurai, pelaku berusaha menyerang Polisi yang sedang berada di pos jaga.

Serangan terjadi cepat. Belum ada pihak yang mengonfirmasi serangan. Empat penyerang dan seorang polisi tewas dalam teror tersebut.