Menuju konten utama

Serangan Mapolda Riau: 1 Polisi Tewas dan Tiga Korban Lainnya Luka

“Dua anggota kena tebas di leher. Satu kena tangan, satu luka ringan dari reporter TV One,” ujar Kapolda Riau Irjen Nandang.

Serangan Mapolda Riau: 1 Polisi Tewas dan Tiga Korban Lainnya Luka
Petugas kepolisian mengevakuasi dua jenazah pelaku penyerangan di jalan pintu masuk Polda Riau di Pekanbaru, Riau, Jumat (16/5/2018). ANTARA FOTO/Retmon.

tirto.id - Satu polisi gugur dan tiga korban lainnya terluka yakni dua polisi dan seorang wartawan TVOne karena serangan yang diduga dilakukan teroris di Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan polisi yang gugur karena ditabrak mobil teroris jenis Avanza berplat berplat nomor BM 1192 RQ yang berusaha masuk ke Mapolda Riau.

“Satu anggota saya ditabrak teroris luka berat dibawa ke rumah sakit dan meninggal,” kata Nandang dalam wawancara dengan TV One.

Nandang menjelaskan tiga polisi yang terluka karena terkena serangan senjata tajam para pelaku. Selain mereka satu wartawan TVOne juga menjadi korban luka-luka. “Dua anggota kena tebas di leher. Satu kena tangan, satu luka ringan dari reporter TV One,” ujar Nandang.

Para korban yang terluka saat ini telah dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Selain polisi empat penyerang yang diduga teroris tewas ditembak. Nandang mengatakan polisi dibantu Densus 88 sedang melakukan pengejaran terhadap satu orang pelaku yang melarikan diri. “Sedang dilakukan pengejaran,” katanya.

“Satu atau dua orang yang dilakukan pengajaran.”

Setelah kejadian peledakan di tiga lokasi di Jawa Timur, Densus 88 Antiteror menemukan banyaknya jaringan sel tidur teroris yang mulai bangkit. Di Jawa Timur saja, polisi menangkap setidaknya 17 orang yang diduga akan melakukan serangan susulan.

Sementara di Sumatera Selatan, polisi mengamankan 2 dari 8 orang yang diduga akan melakukan penyerangan kepada Mako Polda Sumsel. Polisi memang giat melakukan pengawasan semenjak Mako Brimob Kelapa Dua, Depok menjadi ricuh.

Juru Bicara Badan Intelijen Negara, Wawan Purwanto memperkirakan bahwa di setiap daerah sel-sel tidur teroris akan mulai bergerak. Menurutnya, ancaman serangan dari kelompok teroris yang diduga jaringan Jamaah Ansharut Daulah ini akan menyasar daerah lain di luar Pulau Jawa.

"Banyak. Menyebar di berbagai wilayah. Kan tidak hanya di sini saja, di berbagai tempat tentu mereka dalam kondisi begini. Lari siang-siang dan persebaran mereka banyak. Jawa Timur hanya bagian kecil," tegasnya pada Tirto, Selasa (15/5/2018).

Baca juga artikel terkait SERANGAN TEROR MAPOLDA RIAU atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Muhammad Akbar Wijaya
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri