tirto.id - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengaudit dana otonomi khusus di Papua, pasca adanya kasus gizi buruk dan wabah campak yang menimpa masyarakat di Kabupaten Asmat, Papua.
"Saya kira bagus bila ada audit yang ketat dari BPK tentang penggunaan dana Otsus ini kemana aja, kan besar jumlahnya triliunan rupiah," kata Jazuli di Jakarta, Jumat (2/2).
Jazuli mengatakan hadirnya BPK RI untuk mengaudit dana otsus itu merupakan tindakan yang tepat, saat banyak pihak mempertanyakan apakah dana otsus yang jumlahnya triliunan sudah tepat sasaran atau belum.
Dia menilai pemerintah daerah, harus membuat skala prioritas pemanfaatan dana otsus. Jangan sampai ada dana otsus yang bocor dan digunakan bukan untuk kepentingan masyarakat Papua.
"Karena itu kepala daerah yang ada di Papua khususnya, ini harus menyalurkan uang-uang dana otsus ini untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR itu berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa merespons cepat semua permasalahan yang ada di Papua. Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengatakan, dana otsus di tiga daerah penerima yaitu Papua, Aceh, dan Yogyakarta, perlu dievaluasi.
"Dana otsus harus digunakan untuk kepentingan masyarakat umum lebih luas lagi, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan dan sebagainya," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (30/1).
Menurut Wapres, dana otsus perlu dievaluasi menyeluruh untuk memastikan penggunaan dana itu apakah untuk mengentaskan kemiskinan dan menurunkan ketimpangan atau tidak. Wapres menilai, jika penggunaan dana itu tidak tepat sasaran ke masyarakat, maka perlu ada perbaikan dalam penggunaannya namun apabila ada indikasi korupsi, maka perlu ada tindakan hukum.
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar