tirto.id - Petronas Yamaha SRT kurang setuju jika MotoGP 2020 hanya berlangsung sepuluh race karena adanya masalah COVID-19. Pasalnya, hal itu akan mempengaruhi kredibelitas kompetisi, terutama bagi pembalap yang dinobatkan sebagai juara dunia di akhir musim.
Dilansir dari crash, direktur tim Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, menyebut sepuluh balapan dalam semusim membuat kredibilitas juara dunia dipertanyakan. Pasalnya, jumlah seri yang dijalani tidak memenuhi syarat minimun MotoGP untuk menggelar 13 Grand Prix dalam semusim.
"Saya pikir menggelar musim kurang dari syarat minimum tidak sepadan. Bagi pembalap yang menjadi juara dunia dengan sepuluh balapan saya pikir tidak terlalu prestisius," kata Ralan Razali, dikutip crash.
Kendati demikian, Razlan Razali akan menerima keputusan yang dibuat oleh Dorna Sports, FIM Motorsports dan IRTA untuk musim ini. Ia pun memahami bahwa operator MotoGP tersebut sedang kesulitan untuk membuat keputusan di tengah pandemi COVID-19.
Selain itu, keuangan tim-tim peserta MotoGP juga bergantung dengan balapan yang mereka jalani. Semakin banyak Grand Prix yang mereka lakukan, semakin banyak pula pemasukan yang didapat, karena dana sponsor diberikan setiap seri yang mereka mainkan.
"Jika Dorna, IRTA dan FIM menyatakan jumlah balapan dikurangi, maka kami harus menerimanya. Bahkan, jika mereka mengatakan lima balapan pun tetap sah, meski kredibilatasnya dipertanyakan," kata Razlan Razali.
"Adanya balapan akan membantu keuangan setiap tim. Semua orang tentu ingin melaksanakan 20 seri, karena kami akan mendapat pemasukan besar jika menjalani 20 balapan. Karena, kami bergantung pada pendanaan dari sponsor," tambah lelaki asal Malaysia tersebut.
Namun, karena pandemi COVID-19 seluruh tim peserta belum mendapat pemasukan dari sponsor untuk balapan yang mereka jalani. Setiap tim rata-rata baru mendapat 25% uang muka dari sponsor utama, yang sudah digunakan untuk sewa motor dalam semusim.
Karenanya, banyak tim satelit dan tim independen yang mengalami kesulitan keuangan. Situasi itu membuat Dorna Sports memberikan dana bantuan kepada mereka beberapa waktu lalu.
Sampai saat ini, setidaknya empat balapan MotoGP 2020 dipastikan batal, sementara empat balapan lain ditunda dan berpotensi dibatalkan. Razlan Razali pun meminta Dorna Sports untuk menyiapkan opsi untuk membatalkan musim 2020, jika belum dapat menggelar balapan sampai batas yang ditentukan.
Saat ini tercatat 12 balapan yang masih ada dalam kalender MotoGP 2020, dengan jadwal paling dekat adalah Grand Prix Republik Ceko. Namun, jika Grand Prix Ceko yang dijadwalkan berlangsung 9 Agustus 2020 tidak dapat terlaksana, menggelar sepuluh balapan dalam semusim pun akan berat bagi MotoGP.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Nur Hidayah Perwitasari