Menuju konten utama

Polri Batasi Truk Tronton Lintasi Tol Jelang Lebaran

Polri memberlakukan pembatasan kendaraan berat atau truk tronton melintasi tol dan jalan arteri menjelang Lebaran.

Polri Batasi Truk Tronton Lintasi Tol Jelang Lebaran
Pengemudi truk melintas di jalan tol Solo-Ngawi di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

tirto.id - Korps Lalu Lintas (Korlants) Polri akan memberlakukan pembatasan kendaraan berat atau truk tronton melintasi tol dan jalan arteri menjelang Lebaran. Pembatasan tersebut sudah tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) yang akan dilakukan dalam rangka mengatasi arus mudik.

"Jadi, batasan kendaraan sumbu tiga tadi sudah ada tanda tangan SKB-nya. Itu selama operasi dilarang," kata Kepala Korlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).

Agus mengungkapkan dalam SKB tersebut juga tertuang keputusan mengenai work from anywhere (WFA) yang akan diberlakukan demi menghindari kemacetan. Dengan demikian, sekitar 24 atau 25 Maret 2025, masyarakat sudah bisa melakukan perjalanan mudik sambil bekerja.

Agus berkata puncak arus mudik diprediksi pada H-3 lebaran.

"Bila terjadi puncak arus biasanya H-3, ini akan kita lakukan one way nasional. Ini akan kita lakukan termasuk juga pada saat nanti arus balik. Jadi H+3 atau H+2, nanti akan kita umumkan ketika terjadi bangkitnya arus, kita akan lakukan one way arus balik," tutur Agus.

Menurut Agus, pengamanan arus mudik dan balik Lebaran ini akan dilakukan dalam Operasi Ketupat 2025 yang digelar pada 24 Maret hingga 8 April 2025. Dia menyebut akan segera diumumkan dan digelar dalam apel terkait jumlah personel yang dilibatkan.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, mengatakan larangan operasional angkutan barang sumbu tiga akan dikecualikan bagi kendaraan-kendaraan yang mengangkut sembako, mulai dari beras, bensin, dan lain sebagainya. Untuk sumbu tiga pengangkut pasir, batu, dan barang serupa lainnya tidak diperbolehkan.

Dia menekankan jika masih ada yang beroperasi hingga mencoba melintasi tol dan jalur arteri saat operasi ketupat, maka akan dilakukan tindakan tegas dengan memberhentikan kendaraan. Ahmad menegaskan, selama operasi ketupat yang jadi prioritas adalah pemudik.

”Jadi, itu yang dilarang dan bagaimana kalau mereka sudah di jalan, ya kami berhentikan. Kami sama-sama sepakat untuk sama-sama berhentikan, tidak boleh jalan,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait LEBARAN atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama