tirto.id - Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menggunakan mobil listrik jenis Build Your Dream (BYD) Seal, saat menghadiri Rapat Paripurna ke-9 di Gedung DPRD Provinsi Bali, Selasa (4/03/2025).
Mobil tersebut menjadi sorotan karena dibeli pada saat kebijakan efisiensi anggaran tengah berlangsung. Harga satu unit BYD Seal mencapai Rp635 juta. Total harga untuk dua unit mobil tersebut Rp1,27 miliar.
Wayan Koster mengeklaim dirinya membeli kendaraan dinas baru karena mobil lamanya yang bermerek Alphard sudah mengaspal 10 tahun. Dana pembelian mobil dinas tersebut sebelumnya telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali.
"Mobil dinas saya sudah (berusia) 10 tahun. Lima tahun saja sudah harus diganti," celetuk Koster usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Provinsi Bali.
Koster mengaku upaya penggunaan mobil listrik tersebut juga bagian dari implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Bali No 48 tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Kedua produk hukum ini mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai komitmen terhadap keberlanjutan.
"Di periode kedua ini, 2025–2030, akan didorong semua perkantoran, hotel, mal, bupati, wali kota, dan DPRD menggunakan kendaraan listrik sesuai Pergub," kata Koster.
Pria yang menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini mengeklaim penggunaan mobil listrik jauh lebih hemat dibandingkan mobil berbahan bakar minyak (BBM). Biaya operasional dan perawatannya pun dikatakan lebih minim dibandingkan kendaraan konvensional pada umumnya.
"Menggunakan bensin, jarak Jembrana-Dempasar itu perlu Rp300 ribu, ini cuma Rp50 ribu. Jauh lebih efisien dan tidak perlu pakai oli," tutur Koster.
Kendati demikian, Bali dinilai masih memerlukan lebih banyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Saat ini, Pemprov Bali masih berusaha memperbanyak titik pengisian daya kendaraan listrik dengan bantuan PLN.
Senada dengan Koster, Giri Prasta menyebut aksi mengubah Bali menjadi ramah lingkungan dapat dimulai dari pemimpinnya. Selain itu, pemakaian mobil listrik dinilai sebagai wujud efisiensi anggaran.
"Kami akan coba. Jadi bagaimana juga meluncurkan hari ini, sehingga ke depan ini bisa dipakai oleh seluruh lapisan masyarakat. Kedua, efisiensi dari Perda anggaran. Misalkan kita beli bensin bisa Rp1 juta lebih, kalau ini cukup Rp150 ribu," tukas Giri.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama