tirto.id - Gempa di Kabupaten Bandung dan sekitarnya, pada Rabu (18/9/2024) pagi, dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela. Di mana letak Sesar Garsela yang picu gempa Bandung dan bagaimana petanya?
Aktivitas Sesar Garsela yang menjadi pemicu gempa Bandung sudah dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) , Daryono. Menurutnya, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi Kabupaten Bandung tergolong gempa dangkal.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," ujar Daryono, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (19/9/2024).
Selaras dengan hal itu, BMKG menjelaskan episenter gempa Bandung berada di darat, tepatnya 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan koordinat 7,23° LS dan 107,65° BT, serta kedalaman 10 km.
BMKG juga menganalisis bahwa gempa bermagnitudo 5.0 yang terjadi di Kabupaten Bandung, pada pukul 09.41.08 WIB, memiliki parameter yang diperbarui menjadi magnitudo 4,9.
Adapun Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa aktivitas Sesar Garsela menyebabkan 20 kali gempa susulan di Kabupaten Bandung dan Garut. Gempa susulan berlangsung hingga pukul 12.30 WIB.
Gempa susulan terbesar tercatat memiliki magnitudo 3,6, dengan getarannya terasa di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kabupaten Garut.
Peta Lokasi Sesar Garsela
Sesar Garsela atau juga dikenal dengan Sesar Garut Selatan merupakan sesar aktif yang terletak di wilayah Jawa Barat. Sesar ini membentang dari barat daya ke timur laut, meliputi daerah Kabupaten Garut hingga bagian selatan Kabupaten Bandung.
Sesar Garsela terdiri dari dua segmen utama, yaitu segmen Rakutai di timur laut yang memiliki panjang sekitar 19 km dan segmen Kencana di barat daya sepanjang 17 km. Secara keseluruhan, sesar ini membentang sejauh 42 km dengan koordinat sekitar 7,23° LS dan 107,65° BT.
Sesar Garsela terletak di kawasan yang dikelilingi oleh gunung-gunung api aktif, seperti Gunung Papandayan dan Gunung Guntur. Sesar aktif ini memicu ratusan gempa bumi dengan kekuatan sangat kecil.
Nur Annisa Khairiyah dan Mahmud Yusuf dalam penelitian berjudul Identifikasi Sesar Garsela Segmen Kencana Menggunakan Data Grativikasi dengan Metode Second Vertical Derivative (SVD) di Buletin Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah Vol. 5, No. 3 (2024) menyebutkan bahwa wilayah sekitar Sesar Garsela memiliki risiko tinggi terhadap bencana gempa karena kepadatan penduduk dan aktivitas seismik yang tinggi.
Arti sesar adalah rekahan pada batuan yang mengalami perpindahan relatif. Sesar terbentuk akibat pergerakan lempeng tektonik yang aktif, baik melalui subduksi, pergerakan menjauh, maupun bergesernya lempeng-lempeng tersebut.
Pergerakan ini menyebabkan patahan yang melepaskan energi ke segala arah, yang dikenal sebagai gempa bumi. Aktivitas gempa di zona sesar Garsela umumnya terjadi akibat pergerakan geser atau strike-slip, meskipun beberapa kejadian juga menunjukkan mekanisme geser turun.
Riwayat Gempa Sesar Garsela
Sesar Garsela dikenal sebagai sesar aktif yang memicu sejumlah gempa bumi di wilayah sekitarnya. Berikut ini adalah riwayat gempa yang terkait dengan Sesar Garsela:
1. Gempa Garut tahun 2023
Aktivitas Sesar Garsela sempat memicu gempa bumi dengan magnitudo 4,3 di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi di Kabupaten Garut, pada 1 Februari 2023. Gempa Garut 2023 menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk pada 511 rumah serta fasilitas umum seperti masjid dan sekolah2. Gempa Garut tahun 2021
Gempa akibat aktivitas Sesar Garsela juga pernah mengguncang Garut pada 2021. Gempa bumi tersebut memiliki magnitudo 3,7 yang mendampak Kabupaten Garut, pada 1 Desember 2021. BMKG mengidentifikasi episenter gempa di darat, 23 km barat daya Kabupaten Garut, pada kedalaman 10 km dengan koordinat 7.26 LS dan 107.69 BT.Peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan bahwa gempa dirasakan di Pasirwangi, Kamojang, dan Paseh dengan Skala Intensitas IV MMI. Sementara itu, di Garut, Pangauban, Bayongbong, Cikajang, Samarang, dan Ciparay, getaran dirasakan dengan Skala Intensitas III MMI, seakan ada truk yang berlalu
3. Gempa Kabupaten Bandung Tahun 2020
Aktivitas Sesar Garsela mengakibatkan gempa bermagnitudo 4,0 yang dirasakan oleh warga Pangalengan, Kabupaten Bandung, pada 1 November 2020.Sebelumnya, pada 5 Februari 2020, terjadi tiga kali gempa berturut-turut dengan magnitudo 2,9, 2,8, dan 3,5, diikuti oleh dua gempa susulan dengan magnitudo 2,4 dan 2,8.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya