tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) telah mengumumkan potensi akan terjadinya gempa megathrust sejak pertengahan Agustus lalu.
Pernyataan kehadiran bencana gempa bumi akibat megathrust di Indonesia berkaitan dengan gempa dengan faktor serupa di Jepang 8 Agustus 2024 kemarin. BMKG pun selaku penganalisis memberikan status waspada gempa, termasuk potensi tsunaminya.
Kewaspadaan ini mendapatkan respons dari masyarakat Indonesia, salah satunya dikatakan bisa menyebabkan tsunami setinggi 20 meter. Prediksi terkait kapan waktu tepatnya gempa terjadi hingga sekarang belum dapat dipantau.
Beberapa ahli hanya menyebutkan bahwa ada potensi gempa besar lantaran Indonesia diapit berbagai jenis lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.
Kapan Gempa Megathrust Terjadi dan di Mana?
Waktu terjadinya gempa megathrust sebenarnya belum dapat dipastikan secara spesifik. Namun demikian, pihak BMKG masih terus mengingatkan terkait kewaspadaan yang perlu diperhatikan masyarakat Indonesia.
Pada Selasa (10/9/2024) BMKG, Septa Anggraini, Penanggung Jawab Tim Diseminasi Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, mengingatkan terkait investasi mitigasi sebagai rangka kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
“Ini perlu kita sikapi bagaimana kita menyiapkan mitigasinya, investigasi mitigasi yang harus disiapkan, bukan menunggu korban,” ujar Septa, seperti dikutip dari Antaranews.
Adapun lokasi gempa megathrust diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah lempeng samudera, yakni bagian Selat Sunda dan Mentawai Siberut. Pernyataan itu dibuat berdasarkan sejarah gempa di Indonesia, sementara ketepatan titik pergerakannya belum bisa dipastikan.
Gempa bumi pada dasarnya belum didukung teknologi yang bisa memprediksi bencananya secara akurat, entah dari ranah lokasi, waktu, hingga besarannya. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai prediksi lokasi terjadinya gempa megathrust di sekitar Selat Sunda.
Prediksi Lokasi Gempa Megathrust di Selat Sunda
Zona Segmen Megathrust di Selat Sunda berlokasi mulai dari selatan Bengkulu, Lampung, sampai selatan Jawa Barat. Panjang zona tersebut mencapai 280 kilometer, lebar 200 kilometer, dan bergerak sejauh 4 cm/tahun.
Adapun zona subduksi yang dimaksud memanjang pula dari selatan Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, hingga Sumba. Dinukil dari keterangan BMKG, wilayah ini sudah tidak pernah mengalami gempa besar selama ratusan tahun.
Oleh sebab itu, Zona Megathrust Selat Sunda menyimpan cadangan energi yang cukup besar nan dahsyat. Seandainya tidak terdapat pengeluaran perlahan energi, pelepasan keseluruhan di waktu tertentu nantinya bisa menimbulkan efek bencana besar.
Dikutip dari CNBC, gempar ternyata bisa mempunyai kekuatan sampai 8,8 magnitudo seandainya hanya terjadi di segmen Selat Sunda. Berbeda dengan itu, jika segmen mencakup seluruh Jawa, gempa bumi bisa meningkat jadi 9.0 M.
Selain beberapa lokasi yang sudah disebutkan sebelumnya, Lebak Banten diprediksi bisa terkena ombak setinggi 20 meter. Sementara berbagai lokasi gempa megathrust lain dapat mencapai angka ketinggian gelombang 5 meter.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dipna Videlia Putsanra