tirto.id - Sesar Cugenang kembali menjadi perhatian setelah terjadi gempa di kabupaten Sumedang pada Kamis, 4 Januari 2024. Jalur tersebut sebelumnya dideteksi menjadi sumber gempa Cianjur 2022.
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) menyebutkan pemicu gempa Cianjur 2022 adalah sesar atau patahan Cugenang.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sesar ini baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan usai gempa di Cianjur.
"Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG," ucap Dwikorita, dikutip Antaranews.
BMKG sebelumnya menduga gempa Cianjur disebabkan aktivitas sesar Cimandiri. Akan tetapi, informasi ini segera diralat setelah dilakukan proses lebih lanjut.
Keberadaan Sesar Cugenang ditemukan BMKG melalui analisis focal mechanism dan sebaran titik gempa-gempa susulan, analisis citra satelit dan foto udara, serta survei lapangan.
Alasan dinamakan Cugenang adalah karena wilayah patahan sebagian besar terletak di kecamatan Cugenang.
Sebaran Wilayah Sesar Cugenang
Sesar Cugenang setidaknya melintasi 9 desa di wilayah Kecamatan Cugenang dan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dari 9 desa tersebut, 8 di antaranya berada di Kecamatan Cugenang. Daftar desa ini meliputi Ciherang, Ciputri, Cibeureum, dan Nyalindung. Kemudian Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, serta Benjot. Sedangkan satu desa lain berlokasi di kecamatan Cianjur, yakni Nagrak.
Berdasarkan survei BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) bersama BMKG, sesar Cugenang dinyatakan sebagai sesar aktif yang rentan kembali mengalami deformasi atau pergeseran.
Peneliti BRIN telah melakukan kajian lapangan untuk mencari jalur patahan Cugenang melalui pengamatan geofisika dan geospasial. Temuannya berupa 5 titik yang diduga menjadi jalur sesar tersebut.
5 titik ada di desa Cibulakan, Benjot, Nagrak, Gasol, dan Mangunkerta. Paling utama terletak di desa Nagrak. Menurut BRIN, terdapat rekahan sepanjang kurang lebih 15 cm dengan kedalaman 13 cm dalam posisi bergeser.
Rekahan diduga berasal dari fondasi batuan kolam ikan yang bergeser ke arah kanan. Hal ini lantas menimbulkan dugaan bahwa ada sesar yang memicu pergeseran. Sebelum ditemukan, BRIN memantau parameter sesar aktif sudah tampak jelas.
Mengenal Sesar dan Sesar Aktif
Istilah sesar kerap digunakan dalam pembahasan gempa bumi. Sesar merupakan sebutan untuk patahan pada lapisan penyusun bumi dan mengalami pergerakan.
Sesar terdiri atas dua sisi, yakni footwall (dinding dasar) dan hanging wall (dinding menggantung). Jenis sesar diklasifikasi berdasarkan arah gerakan hanging wall relatif terhadap footwall dan arah pelepasan.
Berdasarkan arah gerakan hanging wall relatif terhadap footwall, jenis sesar dibagi menjadi2 macam, yaitu:
- Sesar Normal (Normal Fault)
- Sesar Naik (Reverse Fault)
- Sesar Mendatar (Strike-slip Fault)
- Sesar Miring (Oblique Fault)
Pemerintah juga perlu memperkuat mitigasi bencana ketika aktivitas sesar aktif terdeteksi sewaktu-waktu.
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Beni Jo & Iswara N Raditya