tirto.id - Sejarah Al Quran adalah kitab suci umat Islam, yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk atau tuntunan hidup manusia di dunia.
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun.
Al-Qur'an terdiri dari 144 surah dan 6.214 ayat, di mana setiap ayat maupun surah diturunkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan yang terjadi.
Ayat pertama yang diturunkan dari Al-Qur’an adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5. Surah tersebut, mengandung perintah untuk membaca “iqra”.
Selain itu, turunnya Surah Al Alaq 1-5 juga sebagai pertanda diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah SWT.
Dikutip dari bukuAkidah Akhlak oleh Yusuf Hasyim (2020), isi pokok dari Al-Qur’an dibagi menjadi beberapa hal meliputi Akidah, Ibadah, Muamalah, Akhlak Mulia, Sejarah, dan Syariat.
Selain itu, terdapat beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh Al-Qur'an, sehingga menjadikannya bernilai agung dan istimewa. Di antaranya adalah keaslian Al-Qur’an selalu terjaga, kandungan Al-Qur’an bersifat komprehensif, dan Al-Qur'an memiliki bahasa yang indah.
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (Q.S Al-Hijr {15}:9)
Pada masa awal diturunkannya, Al-Qur'an masih berupa wahyu yang diperdengarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Alasan belum adanya sistem pembukuan adalah perjalanan wahyu yang berlangsung lama, yakni kurang lebih 23 tahun.
Namun, pada masa tersebut sudah banyak sahabat yang menulis Al-Qur'an, seperti Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan, Ubay bin Kaab dan lainnya.
Proses penulisan tersebut dilakukan pada pelepah kurma, lempeng batu, daun lontar, kulit binatang, pelana, potongan tulang binatang atau lainnya, ketika Rasulullah SAW membacakan wahyu kepada para sahabat.
Selain itu, banyak sahabat juga yang menghafalkannya ketika Nabi Muhammad SAW membacakan ayat-ayat Al-Qur'an atau wahyu yang baru saja turun.
Proses pembukuan kemudian terus dilakukan pada masa Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Utsman. Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk memimpin proses pengumpulan Al-Qur'an tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari Al-Qur'an dari terdistorsi seperti kitab-kitab lainnya.
Pada masa Khalifah Utsman, proses pembukuan Al-Qur’an sampai kepada tahap standarisasi berupa penyatuan dialek (lahjah) supaya tidak menimbulkan perbedaan sehingga memicu adanya perpecahan di dalam umat Islam.
Mushaf yang dihasilkan tersebut, sekarang dikenal dengan nama mushaf Utsmani atau Rasm Utsmani.
Isi Pokok Ajaran Al Quran
Karena Al-Quran adalah pedoman bagi seluruh umat manusia, ia berisi pokok-pokok ajaran penting untuk menuntun manusia dari kebodohan atau masa jahiliyah hingga memahami keagungan Islam.
Berikut ini isi pokok ajaran Al-Quran sebagaimana dikutip dari bukuPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2014) yang ditulis oleh Muhammad Ahsan dan Sumiyati.
1. Akidah (Keyakinan)
Isi pokok paling penting dari Al-Quran adalah akidah atau tauhid yang berkaitan dengan keyakinan Islam, seperti mengesakan Allah dan menafikan keberadaan Tuhan selain Dia.
Seseorang dianggap sebagai muslim jika ia menganut akidah yang diajarkan Al-Quran, diawali dengan mengucapkan syahadat, kemudian menjalankan rukun-rukun Islam yang lain. Kemudian, ia juga mengimanienam rukun iman, yang mencakup iman kepada Allah, malaikat, kitab suci, rasul, hari kiamat, serta qada dan qadar Allah SWT.
2. Akhlak (Budi Pekerti)
Al-Quran mengajarkan budi pekerti yang mulia sebagai tuntunan universal bagi seluruh umat manusia. Budi pekerti yang tertera dalam Al-Quran adalah ajaran untuk menerapkan akhlak baik dan menghindari akhlak tercela.
Ajaran akhlak ini merupakan misi diturunkannya Islam di muka bumi, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak,"(H.R. Baihaqi).
3. Ibadah
Al-Quran mengisyaratkan tentang ibadah-ibadah wajib dan sunah dalam Islam. Dalam Al-Quran, ibadah yang disebutkan adalah jenis-jenisnya secara umum, sementara rincian dan tata caranya dijelaskan oleh hadis Rasulullah SAW.
4. Muamalah
Muamalah adalah salah satu isi pokok yang dibahas Al-Quran. Ia berkaitan dengan tata cara berhubungan dengan sesama manusia. Topik-topik muamalah ini misalnya berkaitan dengan pinjam-meminjam harta, hubungan antara satu bangsa dengan bangsa lain, perniagaan, dan sebagainya.
5. Tarikh (Sejarah)
Lebih dari setengah isi Al-Quran menceritakan tentang sejarah masa silam. Allah SWT mengajarkan nilai-nilai luhur melalui cerita tentang umat-umat terdahulu, seperti kisah Luqman yang berisi tentang ajaran berbakti kepada orang tua, kisah Nabi Ayyub tentang kesabaran menghadapi cobaan dan penyakit, dan sebagainya.
Dari sejarah, umat Islam juga belajar keteguhan hati memegang iman dan keyakinannya pada Allah SWT, seperti dalam kisah Ashabul Kahfi. Selain itu, sejarah juga berisi peringatan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan umat terdahulu, seperti azab yang ditimpakan kepada kaum Nabi Luth, kaum Nabi Nuh, Nabi Saleh, dan lainnya.
Contoh Soal Pertanyaan Tentang Sejarah Bacaan Al Quran
Berikut ini adalah beberapa contoh soal dan jawaban mengenai materi sejarah dan bacaan Al-Qur'an:
1. Sumber hukum Islam yang pertama dan utama bagi umat Islam adalah…
a. Al-Qur'an
b. Al-Qur'an dan Hadis
c. Ijtihad
d. Hadis
e. Al Quran, Hadis dan Ijtihad
Jawaban: a. Al-Qur'an
2. Al-Qur'an adalah kitab yang menjadi mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis dalam mushaf serta disampaikan secara mutawatir, merupakan definisi Al-Qur'an menurut…
a. Muhammad Abdul Azim az-Zarqani
b. Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni
c. Ahmad Al-Maraghi
d. Syekh Al-Mutawalli Asy-Sya’rawi
e. Muhammad Abduh
Jawaban: b. Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni
3. Di antara berikut ini, yang bukan merupakan fungsi Al-Qur'an yaitu …
a. Pembeda dan Obat
b. Penjelas dan Pembeda
c. Petunjuk dan Penjelas
d. Pembeda dan Peringatan
e. Petunjuk dan Kesesatan
Jawaban: e. Petunjuk dan Kesesatan
4. Kesepakatan para ulama dalam penetapan sebuah hukum-hukum dalam agama dengan dasar Al-Qur'an dan Hadis dalam sebuah perkara yang sedang terjadi, merupakan arti dari…
a. Istihsan
b. Maslahah Mursalah
c. ‘Urf
d. Qiyas
e. Ijmak
Jawaban: e. Ijmak
5. Dalam Al-Qur'an dan Hadis tidak ditemukan dalil yang menjelaskan hukum menggunakan Narkoba, ini karena ketika Al-Qur'an diturunkan belum ada dikenal dengan istilah narkoba, yang ada waktu itu yaitu Khamr, para ulama kontemporer menyamakan hukum narkoba dan sejenisnya kepada hukum khamar, bentuk Ijtihad yang dilakukan oleh ulama tersebut dikenal dengan…
a. Maslahah Mursalah
b. ‘Urf
c. Ijmak
d. Istihsan
e. Qiyas
Jawaban: e. Qiyas
6. Mengapa ketika membaca Al-Qur'an, harus berada dalam kondisi yang bersih..
a. harus menghafal
b. karena Al-Qur'an bisa dibaca hati yg bersih
c. harus tidur dalam menghafal
d. berlindung kepada Allah SWT
e. karena Al-Qur'an bisa dibaca hati yg kotor
Jawaban: b. karena Al-Qur'an bisa dibaca hati yg bersih
7. mengapa Al-Qur'an adalah obat penyembuh orang stress…
a. karena Al-Qur'an adalah nur dan suci
b. karena Al-Qur'an adalah kehidupan
c. karena Al-Qur'an adalah penentram
d. karena Al-Qur'an adalah obat segala macam penyakit
e. karena Al-Qur'an adalah penerang
Jawaban: a. karena Al-Qur'an adalah nur dan suci
8. Potongan firman Allah SWT dalam Surah Al-Mu'min {40} :67, yang berbunyi “Minturaabin” berisi penegasan Allah SWT menciptakan manusia itu berasal dari...
a. tanah
b. udara
c. gas
d. air
e. batu
Jawaban: a. tanah
9. Mad wajib muttasil panjang bacaannya adalah ...
a. satu alif dua harakat
b. 3 alif enam harakat
c. 6 harakat
d. 2 alif empat harakat
e. 5 harakat
Jawaban: e. 5 harakat
10. Hal yang tidak termasuk kedalam ibadah yang hukumnya fardhu'in adalah...
a. Salat lima waktu
b. berpuasa bulan ramadhan
c. menyalatkan jenazah seorang muslim
d. mengeluarkan zakat harta
e. menunaikan ibadah haji
Jawaban: c. menyalatkan jenazah seorang muslim
Editor: Syamsul Dwi Maarif
Penyelaras: Yulaika Ramadhani