Menuju konten utama

Sejarah Kitab-Kitab Allah Al Quran: Nabi Penerima, Makna, Ajarannya

Sejarah kitab-kitab Allah yang salah satunya adalah Al Quran sebaiknya dipahami setiap muslim. Berikut selengkapnya.

Sejarah Kitab-Kitab Allah Al Quran: Nabi Penerima, Makna, Ajarannya
Pengeblat membalik Al Quran Raksasa saat bertadarus di Masjid Baiturrahman, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (7/5/2019). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/pd.

tirto.id - Sejarah kitab-kitab Allah yang salah satunya adalah Al Quran sebaiknya dipahami setiap muslim.

Al Quran adalah salah satu kitab yang wajib diimani setiap muslim, selain juga Taurat, Zabur, Injil, dan suhuf. Ia merupakan kitab suci umat Islam yang terakhir, serta diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.

Iman kepada kitab-kitab Allah swt merupakan rukun iman yang ketiga, yang memiliki makna percaya dan meyakini bahwa Allah swt mempunyai kitab yang telah diturunkan kepada para rasul-Nya agar menjadi pedoman hidup bagi umatnya.

Hukum beriman kepada kitab-kitab Allah swt adalah fardhu’ain yakni kewajiban atau sesuatu yang punya hukum wajib bagi setiap orang yang beragama Islam.

Iman kepada kitab-kitab Allah swt menjadi landasan bagi agama kita. Karena, dengan mengimani kitab-kitab Allah, selain percaya akan keagungannya, kita juga percaya atas semua perintah, larangan, serta ajarannya yang diturunkan kepada nabi-nabinya.

Adapun, cakupan iman kepada kitab Allah swt meliputi empat perkara. Antara lain:

1. Iman bahwasanya kitab-kitab tersebut turun dari Allah swt.

2. Iman dengan nama-nama yang kita ketahui dari kitab-kitab tersebut, seperti al-Qur`an yang Allah swt turunkan kepada Muhammad saw, Taurat kepada Musa a.s, Injil kepada Isa a.s, dan lain sebagainya.

3. Pembenaran terhadap berita-berita yang shahih, seperti berita-berita yang ada dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab suci sebelumnya selama kitab-kitab tersebut belum dirubah atau diselewengkan.

4. Pengamalan terhadap apa -apa yang tidak di-nasakh (dibatalkan) dari kitab-kitab tersebut, menerimanya dan berserah diri dengannya, baik yang diketahui hikmahnya, maupun yang tidak diketahui.”

Sejarah Al Quran

Wahyu pertama yang turun dari Al-Quran adalah surah Al-Alaq ayat 1-5 yang berisi perintah membaca. Ayat ini diturunkan Malaikat Jibril ketika Nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat di Gua Hira pada usianya yang ke-40 tahun. Peristiwa turunnya surat Al-Alaq ayat 1-5 disebut dengan Nuzulul Quran yang secara umum diperingati pada malam 17 Ramadan setiap tahunnya.

Sejak saat itu, Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur selama sekitar 23 tahun hingga Nabi Muhammad meninggal pada usia 63 tahun.

Ketika wahyu Al-Quran turun di masa Nabi Muhammad SAW, beliau mendorong para sahabat untuk menuliskan dan menghafalnya. Namun, belum sampai dikumpulkan dalam satu mushaf utuh karena khawatir tercampur dengan sabda beliau SAW.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, barulah Al-Quran mulai dikumpulkan di era Khalifah Abu Bakar, hingga distandardisasi di era khalifah Utsman bin Affan. Hingga saat ini, keotentikan Al-Quran masih terjaga, sebagaimana firman Allah SWT:

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an dan pasti Kami [pula] yang memelihara [keasliannya],“ (QS. Al-Hijr [15]: 9).

Al-Quran mengandung 114 surat dan 6.214 ayat. Sementara itu, jika ditinjau dari masa turunnya, ada yang diturunkan sebelum hijrah ke Madinah dinamakan surah Makiyyah dan ada diturunkan setelah hijrah ke Madinah yang disebut surah Madaniyyah.

Isi Pokok Ajaran Al Quran

Karena Al-Quran adalah pedoman bagi seluruh umat manusia, ia berisi pokok-pokok ajaran penting untuk menuntun manusia dari kebodohan atau masa jahiliyah hingga memahami keagungan Islam.

Berikut ini isi pokok ajaran Al-Quran sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2014) yang ditulis oleh Muhammad Ahsan dan Sumiyati.

1. Akidah (Keyakinan)

Isi pokok paling penting dari Al-Quran adalah akidah atau tauhid yang berkaitan dengan keyakinan Islam, seperti mengesakan Allah dan menafikan keberadaan Tuhan selain Dia.

Seseorang dianggap sebagai muslim jika ia menganut akidah yang diajarkan Al-Quran, diawali dengan mengucapkan syahadat, kemudian menjalankan rukun-rukun Islam yang lain. Kemudian, ia juga mengimani enam rukun iman, yang mencakup iman kepada Allah, malaikat, kitab suci, rasul, hari kiamat, serta qada dan qadar Allah SWT.

2. Akhlak (Budi Pekerti)

Al-Quran mengajarkan budi pekerti yang mulia sebagai tuntunan universal bagi seluruh umat manusia. Budi pekerti yang tertera dalam Al-Quran adalah ajaran untuk menerapkan akhlak baik dan menghindari akhlak tercela.

Ajaran akhlak ini merupakan misi diturunkannya Islam di muka bumi, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak," (H.R. Baihaqi).

3. Ibadah

Al-Quran mengisyaratkan tentang ibadah-ibadah wajib dan sunah dalam Islam. Dalam Al-Quran, ibadah yang disebutkan adalah jenis-jenisnya secara umum, sementara rincian dan tata caranya dijelaskan oleh hadis Rasulullah SAW.

4. Muamalah

Muamalah adalah salah satu isi pokok yang dibahas Al-Quran. Ia berkaitan dengan tata cara berhubungan dengan sesama manusia. Topik-topik muamalah ini misalnya berkaitan dengan pinjam-meminjam harta, hubungan antara satu bangsa dengan bangsa lain, perniagaan, dan sebagainya.

5. Tarikh (Sejarah)

Lebih dari setengah isi Al-Quran menceritakan tentang sejarah masa silam. Allah SWT mengajarkan nilai-nilai luhur melalui cerita tentang umat-umat terdahulu, seperti kisah Luqman yang berisi tentang ajaran berbakti kepada orang tua, kisah Nabi Ayyub tentang kesabaran menghadapi cobaan dan penyakit, dan sebagainya.

Dari sejarah, umat Islam juga belajar keteguhan hati memegang iman dan keyakinannya pada Allah SWT, seperti dalam kisah Ashabul Kahfi. Selain itu, sejarah juga berisi peringatan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan umat terdahulu, seperti azab yang ditimpakan kepada kaum Nabi Luth, kaum Nabi Nuh, Nabi Saleh, dan lainnya.

Baca juga artikel terkait HIKMAH IMAN KEPADA KITAB ALLAH atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani