Menuju konten utama
Mudik Lebaran 2017

Pertamina Antisipasi Pasokan BBM Demi Kelancaran Mudik

Pertamina mengantisipasi permasalahan bahan bakar jelang mudik terutama cara-cara agar pemudik bisa memperoleh bahan bakar.

Pertamina Antisipasi Pasokan BBM Demi Kelancaran Mudik
Sejumlah pekerja menyelesaikan pengecoran jalan di jalan alternatif pantura Pekalongan Batang, Jalan Mayjend Sutoyo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (10/6). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra.

tirto.id - Jelang arus mudik 2017, Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan pihaknya akan mengantisipasi permasalahan bahan bakar jelang mudik yakni dengan fokus menyiapkan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bagi para pemudik agar mudah diakses selama perjalanan.

"Stok sudah kita siapin Kemudian pada saat puasa lebaran, kita menyiapkan alternatif-alternatif apabila jalanan macet," ujar Adiatma kepada Tirto, Sabtu (10/6/2017).

Adiatma mengatakan Pertamina sudah mengantisipasi adanya peningkatan penggunaan bahan bakar dalam beberapa hari menjelang lebaran tahun ini. Mereka menduga penggunaan konsumsi bahan bakar akan terus meningkat dari 90.000 liter hingga 120.000 liter.

"Itu diperkirakan ada peningkatan penggunaan sekitar 31 persen. Puncaknya tanggal 23-24 Juni," tutur Adiatma.

Pertamina telah menyiapkan mobil tangki tambahan di berbagai titik mudik, terutama wilayah Indonesia bagian timur. Mereka pun sudah meningkatkan jumlah bensin di tiap titik pengisian untuk mencegah kelangkaan dan menyiapkan sejumlah mobil tangki tambahan.

Khusus untuk distribusi, Pertamina mulai menerapkan BBM kemasan dan mobil tangki berdispenser untuk mengatasi kebutuhan bensin di perjalanan, terutama saat jalan tol macet. Adiatma mengatakan di daerah awa Tengah, DI Yogyakarta, dan Semarang ada 11 tempat penjualan bahan bakar khusus.

Sementara itu penjualan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berkantong di Jawa Barat ada 21 titik, sedangkan Jawa Tengah dan Yogyakarta 1 titik. Penjualan itu tidak hanya di tol, tetapi semua titik mudik, terutama daerah Jawa Tengah.

Bagi para pemudik yang membutuhkan bensin di dalam tol, Pertamina tidak hanya menyediakan mobil tangki berdispenser atau BBM kemasan. Mereka juga menyediakan motor yang membawa bensin. Setiap motor akan membawa setidaknya 10 liter bensin. Nantinya, bensin tersebut diisikan kepada mobil yang membutuhkan.

"Kita ada motor membawa drum isi 10 literan. Ada 3 drum kecil gitu. Nanti bisa langsung diisikan ke mobil yang kehabisan bahan bakar," kata Adiatma.

Adiatma menambahkan, pihak Pertamina sudah berkoordinasi lebih lanjut agar proses distribusi berjalan lancar. Mereka telah berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga dan Polri untuk membantu distribusi bahan bakar.

"Jadi andaikata jalanan macet, kami ada pengawalan khusus bisa masuk ke dalam tol menggunakan sepeda motor yang membawa tangki," kata Adiatma.

Mabes Polri pun ikut mengamankan penyediaan BBM selama mudik. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto menuturkan Polri sudah berkoordinasi dengan Pertamina tentang permasalahan pengadaan bahan bakar. Mereka pun membantu penyediaan kendaraan bersifat mobile untuk membantu pemudik kekurangan BBM.

"Kami akan mobile di jalan tol‎ apabila ada masyarakat butuh BBM. Kami gunakan sepeda motor, ada nomor hotline-nya agar dikirim ke kilometer berapa," kata Rikwanto di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta, Sabtu (10/6/2017).

Rikwanto menerangkan, polisi sudah menentukan titik-titik kerawanan bensin. Ia mengaku, ada beberapa SPBU yang habis dalam kurun waktu 3 hari hingga 5 hari. Semua itu langsung disuplai bensin hingga penuh sehingga tidak ada kehabisan bensin.

Terkait kemunculan penjual bensin eceran, Rikwanto tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu, masyarakat boleh membeli bensin selama mereka merasa mampu.

"Silahkan saja kepada masyarakat mau membeli atau tidak. Kalau harga terjangkau silahkan, kalau tidak ya nggak usah," kata Rikwanto.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK LEBARAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Akhmad Muawal Hasan