tirto.id - Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kita pernah mengenal istilah subjek dan objek pada sebuah kalimat, baik lisan maupun tertulis.
Secara garis besar, subjek dan objek adalah fungsi dalam kalimat yang memiliki ciri tertentu. Meski terlihat mudah, terkadang subjek dan objek sulit dibedakan.
Berikut adalah perbedaan subjek dan objek dalam sebuah kalimat.
Pengertian Subjek dalam Kalimat dan Contohnya
Subjek (S) adalah fungsi dalam kalimat yang menjadi bagian klausa. Subjek juga merupakan pokok kalimat. Dikutip buku Kalimat (Kemdikbud, 2015), yang bisa menjabat sebagai subjek adalah kata benda (nomina), kelompok kata benda (frasa nominal), atau klausa. Cara mencari subjek bisa dilakukan dengan menerapkan kata tanya siapa atau apa.
Kata tanya siapa dipakai dalam mencari subjek berupa orang atau sesuatu yang memiliki nyawa. Sementara kata tanya apa untuk mencari subjek dalam wujud bukan orang atau sesuatu tak bernyawa. Namun, subjek umumnya berupa nomina atau frasa nominal untuk bahasa Indonesia.
Subjek dapat berupa verba (frasa verbal) atau adjektiva (frasa adjektival). Hanya saja, penggunaan subjek berupa verba atau frasa verbal hanya ada dalam ragam lisan, bukan pada ragam tulis.
Selain itu, subjek tidak dapat diawali kata depan atau preposisi. Jika diawali preposisi, subjek berubah fungsinya menjadi keterangan.
Contoh fungsi subjek dalam kalimat yaitu:
- Ibu makan roti. (subjek = ibu)
- Bandung pernah menjadi lautan api. (subjek = Bandung)
Pengertian Objek dalam Kalimat dan Contohnya
Objek adalah salah satu fungsi pada kalimat yang bergantung pada jenis predikat. Pembentuk objek (O) umumnya berupa nomina, frasa nominal, atau klausa yang selalu muncul di sebelah kanan predikat berupa kata kerja transitif (verba transitif).
Apabila bentuk predikat bukan verba transitif, maka objek tidak muncul di kalimat. Begitu pula sebaliknya, jika predikat berupa verba transitif maka objek harus dihadirkan. Sebab, tanpa kehadiran objek, kalimat tersebut menjadi tidak gramatikal.
Kalimat tak berobjek kerap ditemui pada bahasa lisan ataupun bahasa tulis. Kalimat tak berobjek muncul karena kurangnya pemahaman pada struktur kalimat baku dalam bahasa Indonesia.
Contoh jabatan objek dalam kalimat:
- Jaksa menghadirkan saksi. (objek = saksi)
- Dokter memberikan resep obat. (objek = resep obat)
Perbedaan Objek dan Subjek dalam Bahasa Indonesia
Dalam Bahasa Indonesia, istilah "objek" dan "subjek" memiliki perbedaan penting dalam fungsi sintaksis atau perannya dalam kalimat.
Seperti disebutkan di atas, subjek biasanya berada di awal kalimat, sebelum predikat (kata kerja atau keterangan yang menjelaskan apa yang dilakukan atau dialami oleh subjek). Sementara objek berada setelah predikat dalam kalimat aktif. Objek sering kali berupa kata benda atau frasa nominal yang terkena atau menerima tindakan dari subjek.
Jadi, dapat disimpulkan perbedaan utama objek dan subjek adalah dari fungsinya, di mana kata subjek merupakan pelaku, sedangkan objek adalah sasaran tindakan dari pelaku dalam suatu kalimat.
Selain itu, berikut ini beberapa perbedaan subjek dan objek dilihat dari ciri-cirinya:
- Subjek biasanya berupa kata benda (orang, tempat, benda) atau kata ganti (dia, mereka, kami). Sementara objek berupa kata benda atau frasa nominal.
- Subjek menjawab pertanyaan “siapa” atau “apa” yang menjadi pokok kalimat, sedangkan objek menjawab pertanyaan “apa” atau “siapa” yang terkena tindakan dari subjek.
- Subjek berada di awal kalimat atau sebelum predikat dalam struktur kalimat dasar. Sementara dalam kalimat aktif, objek berada setelah predikat.
1. Kalimat: Ibu memasak nasi.
Ibu = subjek (pelaku yang melakukan kegiatan memasak)
Nasi = objek (yang dimasak oleh ibu)
2. Kalimat: Rina menulis surat.
Rina = subjek (pelaku yang menulis)
Surat = objek (yang ditulis oleh Rina)
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Dhita Koesno