tirto.id - Gempa dengan magnitudo 4,5 mengguncang wilayah Bukittinggi, Sumatra Barat pada Senin (4/4/2022) pukul 01.14.37 WIB.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, episenter gempa terletak pada koordinat 0,20 LS dan 100,34 BT tepatnya di darat pada jarak 12 kilometer arah barat laut Bukittinggi, dengan kedalaman 10 kilometer.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar geser menganan (dextral strike-slip) yang merupakan karakteriektik mekanisme Sesar Besar Sumatra (The Sumatra Fault Zone)," kata Daryono kepada redaksi Tirto.
Ia menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter, mekanisme sumber dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatera Segmen Sianok.
Guncangan gempa ini dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI di Bukittinggi, Payakumbuh dan Agam. Menurut laporan saking kuatnya guncangan gempa ini mampu membangunkan beberapa warga yang sedang tidur.
Gempa juga dirasakan dalam skala intensitas III MMI di Padang Panjang dan Tanah Datar. Sementara di Pasaman, Solok dan Pariaman guncangan dirasakan dalam skala intensitas II MMI.
Daryono menjelaskan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena sumbernya di daratan.
Segmen Sianok yang menjadi pembangkit gempa Bukittinggi pagi dinihari tadi dalam catatan sejarah pernah memicu gempa besar berkekuatan sekitar 7,0 menyebabkan setidaknya 354 orang meninggal dunia.
Selain gempa mengguncang Bukittinggi Sumatra Barat pagi dini hari tadi, beberapa aktivitas gempa juga terjadi di beberapa wilayah Indonesia, yaitu,
1. Gempa Banda Pertama magnitudo 2,8 dirasakan III MMI pukul 07.58.43 WIT
2. Gempa Banda Kedua magnitudo 3,3 dirasakan III-IV MMI pukul 08.12.38 WIT
3. Gempa Mamasa Sulawesi Barat magnitudo 3,6 dirasakan II MMI pukul 11.37.11 WITA.
Editor: Iswara N Raditya