Menuju konten utama

12 Penyebab Bulu Kucing Rontok Parah dan Cara Mengatasinya

Penyebab bulu kucing rontok sangat beragam. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala lain yang muncul serta berkonsultasi dengan dokter hewan.

12 Penyebab Bulu Kucing Rontok Parah dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi penyebab bulu kucing rontok. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bulu kucing rontok parah merupakan salah satu masalah yang cukup meresahkan bagi pemiliknya. Selain bisa menyebabkan kebotakan pada kucing, kerontokan dapat mengganggu kesehatan si pemilik.

Bulu kucing yang rontok bisa masuk ke sistem pernapasan manusia dan menyebabkan masalah. Selain itu, bulu kucing yang bertebaran di mana-mana bisa mengotori lingkungan tempat tinggal kucing, mulai dari karpet, sofa, kasur, hingga ventilasi udara.

Oleh karena itu, sebagai pemilik kucing, Anda perlu memahami penyebab bulu kucing rontok dan cara mengatasinya.

Daftar Penyebab Bulu Kucing Rontok Parah

Kerontokan bulu pada kucing bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari genetik, kutu atau parasit, alergi, hingga stres. Untuk mengetahui penyebab bulu kucing rontok parah, Anda perlu mencermati gejala lain yang muncul. Dirujuk dari Knutsford Veterinary Surgery dan PetMD, berikut beberapa hal yang menyebabkan kerontokan pada kucing.

1. Kutu dan parasit eksternal lainnya

Kutu dan parasit eksternal merupakan salah satu biang kerok bulu kucing rontok di bagian tertentu, terutama pada punggung bawah dan ekor kucing. Kerontokan ini terjadi akibat air liur kutu. Bagian yang botak akibat kerontokan bisa bervariasi, mulai dari yang berukuran kecil hingga besar.

2. Over grooming

Perawatan yang berlebihan atau over grooming juga bisa menyebabkan bulu kucing rontok parah. Kucing yang sering menjilati bulunya akan menimbulkan bercak-bercak kebotakan. Ini dapat menimbulkan penipisan bulu, atau menyebabkan bulu kucing rontok di bagian tertentu, misalnya di area perut dan ekor.

3. Stres

Kucing juga bisa mengalami stres. Penyebab stres dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya perpindahan rumah pemilik, barang-barang yang diubah tempatnya, serta adanya hewan peliharaan baru dan hal yang dianggap membahayakan kucing.

4. Pola makan yang buruk

Pola makan yang buruk juga bisa menjadi faktor penyebab bulu kucing rontok. Terdapat beberapa makanan yang menyebabkan bulu kucing rontok, misalnya makanan-makanan yang tidak mengandung cukup nutrisi, vitamin, dan mineral.

Jadi, jika kucing sering mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral, sangat mungkin bulu kucing akan rontok.

5. Alergi

Alergi juga bisa menjadi aspek penyebab bulu kucing rontok dan berkerak. Masalah tersebut dapat terjadi akibat kucing memakan sesuatu yang menjadi pantangannya. Hal itu dapat membuat bulu kucing rontok parah, bahkan hingga mengalami kebotakan.

6. Kurap atau infeksi jamur

Penyebab bulu kucing rontok juga berkaitan dengan infeksi jamur dan kurap. Gejalanya bisa berupa munculnya lesi pada kulit berbentuk lingkaran.

Infeksi kurap dapat menyebabkan bulu kucing rontok di bagian tertentu. Kucing bisa tertular kurap dari spora jamur yang dapat bertahan hidup di suatu benda hingga dua minggu.

Jika Anda mencurigai kucing kesayangan menderita kurap, jangan bersentuhan dengan area yang terinfeksi, karena manusia juga bisa tertular.

7. Masalah Tiroid

Tiroid merupakan penyakit yang cukup umum menyerang kucing. Salah satu gejala dari masalah ini adalah kerontokan bulu.

Masalah tiroid yang bisa dialami kucing yakni Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme. Hipertiroidisme merujuk pada tiroid yang terlalu aktif, sementara hipotiroidisme dapat diartikan sebagai tiroid yang kurang aktif.

Gejala lainnya dari masalah tiroid ini adalah penurunan berat badan yang tiba-tiba dan ekstrem atau kenaikan berat badan, peningkatan rasa haus, atau perubahan perilaku seperti hiperaktif atau kurang aktif.

8. Alopecia Universalis

Alopecia Universalis merupakan kondisi yang membuat kucing terlahir tanpa bulu. Meskipun terdapat beberapa ras kucing memiliki ciri khas berupa kulit tak berbulu, terdapat mutasi genetik yang memungkinkan terjadinya kebotakan pada semua ras kucing.

9. Hipotrichosis Herediter

Hipotrichosis Herediter adalah kondisi ketika seekor kucing dilahirkan dengan bulu yang tipis, kemudian kehilangan seluruhnya seiring berjalannya waktu. Hal ini lebih sering terlihat pada kucing Siam, Devon Rex, Birma, dan Burma.

10. Displasia Folikuler

Displasia Folikuler adalah kondisi yang terjadi ketika kucing dilahirkan dengan bulu penuh, tetapi kemudian menipis seiring waktu. Kucing ras Cornish Rex cenderung mengalami hal ini.

11. Kanker

Penyebab bulu kucing rontok berikutnya adalah kanker. Kanker yang bisa dialami kucing di antaranya yakni leukimia limfoma kulit, timoma, karsinoma pankreas, dan karsinoma saluran empedu.

12. Bekas luka

Bekas luka pada kucing akibat luka gigitan atau cakaran sehabis bertengkar, sangat mungkin menjadi faktor penyebab bulu kucing rontok. Bahkan, ada kemungkinan bagian luka itu mengalami kebotakan permanen.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara mengatasi bulu kucing rontok?

Bagaimana Cara Mengatasi Bulu Rontok pada Kucing?

Ada beberapa cara mengatasi bulu kucing rontok. Namun, Anda harus mengetahui lebih dulu penyebabnya. Untuk memastikan hal itu, Anda bisa membawanya ke dokter hewan.

Setelah memeriksakannya ke klinik hewan, dokter mungkin akan merekomendasikan obat bulu kucing rontok paling ampuh. Namun, jika masalahnya sederhana, Anda bisa menerapkan beberapa cara mengatasi bulu kucing rontok berikut.

1. Pengobatan anti jamur

Jika masalahnya adalah kutu dan jamur, dokter hewan akan merekomendasikan obat bulu kucing rontok paling ampuh serta produk pembasmi kutu atau perawatan anti-jamur. Di antaranya termasuk obat parasitida, seperti, Revolution, Bravecto, Credelio. Obat ini akan diresepkan kepada kucing Anda selama delapan minggu.

2. Memberi makanan yang tidak menimbulkan alergi

Jika bulu kucing Anda rontok akibat alergi makanan, Anda harus mengatur pola dietnya. Anda perlu memberi makanan bernutrisi serta vitamin untuk bulu kucing rontok.

Perihal vitamin dan makanan yang bisa menjadi obat alami bulu kucing rontok, sebelumnya Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter hewan langganan.

3. Mengurangi stres

Bila kucing stres karena perubahan lingkungan, Anda harus membantu menenangkannya. Anda bisa mengajak kucing bermain dan sering mengelus-elusnya jika ia mulai tampak gelisah.

Stres pada kucing juga bisa disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan pada tubuhnya. Oleh karena itu, untuk memastikan penyebab stres pada kucing, Anda perlu membawanya ke dokter hewan.

4. Terapi topikal

Cara mengatasi bulu kucing rontok juga bisa dilakukan dengan terapi topikal. Di antaranya termasuk menggunakan sampo anti-rontok, lotion perawatan bulu, serta salep obat yang diresepkan oleh dokter hewan atau dibeli di pet shop.

5. Pemberian obat-obatan

Cara mengatasi bulu kucing rontok juga bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan khusus, seperti prednisolon, siklosporin, dan/atau antihistamin, untuk mengurangi rasa gatal. Selain itu, apabila bulu kucing rontok akibat perilakunya, ia bisa diberikan pengobatan yang mengubah perilaku, seperti fluoxetine.

6. Memperbaiki lingkungan kucing

Untuk mengatasi bulu rontok pada kucing, Anda perlu memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya. Perhatikan kemudahan akses makanan, air minum, termasuk kotak kotorannya. Kucing juga membutuhkan banyak waktu bermain, tempat bermain yang layak dan menyenangkan, serta berbagai mainan yang membuatnya aktif dan sehat.

Baca juga artikel terkait PET atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Fadli Nasrudin