Menuju konten utama

Benarkah Scabies Disebabkan oleh Kucing, Gejala dan Penyebabnya?

Kutu scabies pada kucing tidak akan bertahan atau tidak akan bereproduksi pada kulit manusia.

Benarkah Scabies Disebabkan oleh Kucing, Gejala dan Penyebabnya?
Ilustrasi gatal karena scabies. FOTO/IStocphoto

tirto.id - Scabies sempat ramai menjadi perbincangan di media sosial usai seorang netizen membagikan foto tangannya yang mengalami ruam merah dan gatal. Kemudian, warganet lain mengaitkan kondisi tersebut dengan scabies dan kucing.

Banyak yang beranggapan bahwa scabies disebabkan oleh kucing. Selama ini, mungkin Anda juga masih ragu-ragu, dan takut untuk memeluk atau membelai kucing Anda. Bahkan mungkin, bagi yang ingin memiliki hewan peliharaan, masih berpikir dua kali untuk memelihara kucing.

Mulai sekarang, perasaan ragu-ragu itu, bisa ditepis, karena, menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), kucing atau hewan peliharaan lainnya, tidak akan menularkan scabies kepada Anda.

Pengertian scabies dan penyebabnya

Dilansir dari laman Kementrian Kesehatan, scabies adalah penyakit kulit yang menular. Penyakit ini disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. hominis, sejenis kutu atau ektoparasit manusia yang ukurannya sekitar 0,4 mm, dan tidak terlihat oleh mata telanjang.

Menurut laman Mayo Clinic, scabies akan terlihat dari ruam kulit berwarna kemerahan yang rasanya sangat gatal. Ruam yang gatalnya tidak tertahankan itu, berada di area permukaan kulit, di mana kutu Sarcoptes scabie itu bertelur.

Dikutip dari CDC, kutu penyebab scabies biasanya akan disebarkan oleh kontak langsung, kulit-ke-kulit, yang berlangsung dalam waktu lama. Misalnya saja penularan terjadi di antara anggota keluarga yang berbagi tempat tidur, atau anggota keluarga yang sempat meminjam pakaian anggota keluarga lainnya yang kebetulan memiliki scabies.

Selain di dalam rumah, scabies juga rentan menular pada ruang yang kondisinya amat padat dan kontak tubuh secara langsung mungkin terjadi. Misalnya saja, panti wreda, penjara atau pusat penitipan anak.

Scabies menyebar dan bisa ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini bisa mengenai siapa saja, dari ras dan golongan manapun.

Gejala scabies

Dilansir dari laman CDC, gejala paling umum dari scabies adalah gatal-gatal yang amat parah, terutama ketika malam hari. Selain itu, di area gatal-gatal tersebut juga terlihat ruam-ruam kemerahan yang mirip seperti jerawat.

Ketika Anda menggaruk area yang gata-gatal itu, maka akan menyebabkan luka pada kulit, dan jika tidak segera diatasi, luka itu mudah terinfeksi oleh bakteri.

Selain itu, pada kulit yang terkena scabies akan muncul sisik atau lecet. Lecet atau tonjolan tipis seperti garis lurus bergelombang pada kulit itu timbul karena kutu betina scabies membangun semacam terowongan, sebagai jalur kutu betina lewat dan bertelur.

Menurut laman Mayo Clinic, gatal-gatal dan ruam-ruam itu mungkin akan mempengaruhi beberapa bagian dari tubuh, namun yang paling umum akan terasa di beberapa daerah, yaitu:

1. Jari-jemari tangan dan jempol kaki.

2. Pada bagian ketiak.

3. Diantara pinggang

4. Pergelangan tangan bagian dalam.

5. Siku bagian dalam.

6. Telapak kaki.

7. Bagian dada.

8. Sekitar puting.

9. Sekitar perut.

10. Sekitar area genital.

11. Daerah selangkangan.

12. Bagian pantat.

Pada anak-anak, biasanya scabies terjadi pada area:

1. Wajah, kulit kepala, dan leher.

2. Telapak tangan.

3. Telapak kaki.

Kucing tidak menyebabkan scabies

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, kucing atau hewan peliharaan lainnya, tidak akan menyebabkan scabies.

Memang benar bahwa kucing atau hewan peliharaan lain bisa terkena scabies, namun dilansir dari laman CDC, jenis kutu scabies pada kucing berbeda dengan kutu scabies pada manusia.

Kutu scabies pada kucing tidak akan bertahan atau tidak akan bereproduksi pada kulit manusia. Namun kutu scabies pada kucing akan menyebabkan kudis, hanya pada kucing.

Jika Anda memiliki kucing yang terkena kudis, ketika Anda berinteraksi secara langsung dengan kucing Anda, maka sangat mungkin kutu kucing itu akan menempel di bawah kulit Anda. Akibatnya, Anda bisa gatal-gatal atau terkena iritasi kulit.

Namun, kutu kucing itu tidak bisa bereproduksi di kulit manusia. Kutu kucing itu akan segera mati dalam beberapa hari.

Jadi, yang harus Anda ingat adalah, jika kucing Anda berkutu, apalagi kutu scabies, Anda harus segera membersihkan kucing Anda. Karena gatal-gatal yang Anda alami karena kutu kucing itu, tidak akan hilang, selama kucing Anda tetap berkutu.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari